Klinik Lapas Tenggarong Optimalkan Peran Kader Kesehatan WBP

Klinik Lapas Tenggarong Optimalkan Peran Kader Kesehatan WBP

Tenggarong, INFO_PAS – Sejak Mei 2021, Klinik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tenggarong telah memperoleh izin operasional klinik yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara. Banyak proses yang dilalui hampir dua tahun lamanya agar Klinik Lapas Tenggarong makin optimal dalam memberikan layanan terbaik. Tidak hanya bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas, namun juga masyarakat.

Saat ini, tenaga medis di Klinik Lapas Tenggarong terdiri dari dokter umum, perawat, apoteker, dan tenaga administrasi yang masing-masing berjumlah satu orang serta dibantu 15 kader kesehatan yang semuanya adalah WBP. Pemilihan dan pengangkatan kader ini dilakukan melalui asesmen risiko dan kebutuhan yang dilakukan jajaran seksi pembinaan narapidana bekerja sama dengan Balai Pemasyarakatan Samarinda untuk mengetahui tingkat risiko yang dimiliki WBP jika diangkat menjadi kader kesehatan. Salanjutnya, hasil tersebut dibahas dalam Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan guna mendapatkan persetujuan.

Kepala Lapas Tenggarong, Agus Dwirijanto, Kalapas Tenggarong, menuturkan pengangkatan kader kesehatan ini sebagai bentuk inovasi pelayanan kesehatan bagi WBP. Selain bertugas membantu tenaga medis, mereka juga melakukan jemput bola bagi WBP yang sakit karena masih banyak WBP yang tidak mau menyampaikan keluhan kesehatannya. "Ini adalah salah satu inovasi kami dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi WBP,” tuturnya, Senin (21/6).

Aji Sayid Deki Lesama alias Deki, salah satu WBP yang sejak tahun 2019 diangkat menjadi kader kesehatan, menyampaikan dirinya merasa beruntung dapat kepercayaan menjadi kader kesehatan. Selain membantu kegiatan medis di klinik, ia juga sering mendatangi kamar-kamar hunian untuk mengampanyekan gerakan hidup sehat bagi WBP.

"Saya sangat senang menjadi bagian dari Klinik Lapas Tenggarong karena dapat menambah wawasan keilmuan serta membantu kegiatan medis di klinik dan kampanye gerakan hidup sehat di kamar-kamar hunian," ujarnya.

Pria yang sejak tahun 2018 menjalani pidana di Lapas Tenggarong karena terlibat kasus narkoba ini menambahkan setelah diangkat menjadi kader, ia beserta kader kesehatan yang lain menjalani pelatihan sebagai pengenalan dasar tentang kesehatan, seperti pengunaan alat tensi, pemeriksaan tekanan darah, dan mencatat data kesehatan WBP. Kegiatan kader kesehatan sendiri dimulai setiap hari, kecuali Jumat dan Minggu, dari pukul 08.00-15.00 WITA. Khusus hari Jumat dilakukan kegiatan Jumat bersih dengan mendatangi setiap kamar hunian dan mengecek kebersihan sarana MCK yang tersedia di kamar hunian.

dr. Wildan Mauliddina yang sejak tahun 2017 bertugas sebagai dokter umum di Klinik Lapas Tenggarong menyampaikan ia sangat terbantu dengan adanya kader kesehatan. “Selain dapat membantu pekerjaan medis, peran mereka dapat dirasakan setiap pelaksanaan kegiatan kesehatan di Lapas, baik itu sifatnya internal maupun yang diselenggarakan Dinkes Kabupaten Kutai Kartanegara, seperti screening TB-HIV yang tiap tahun dilaksanakan minimal tiga kali dengan sampel seluruh WBP,” pungkasnya. (IR)

 

 

Kontributor: Lapas Tenggarong 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0