Langsungkan Pernikahan, WBP Lapas Sampit Tak Kuasa Menahan Haru

Sampit, INFO_PAS - Seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit tak kuasa menahan haru ketika melangsungkan akad nikah disaksikan keluarga dan kerabatnya, Rabu, (11/12). WBP bernama M. Jumadi yang biasa disapa Gandi itu melangsungkan pernikahannya di hadapan penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) MB. Ketapang, Kota Waringin Timur, Sampit.

Gandi merupakan terpidana kasus narkotika yang sudah mendekam selama 3 tahun 11 bulan di Lapas Sampit. Vonis hakim 4 tahun 6 bulan tidak menyurutkan niatnya untuk menikah hingga akhirnya mendapat izin dari Kepala Lapas (Kalapas) Sampit, Agus Dwirijanto.

Kedua mempelai tak kuasa menahan haru setelah ijab kabul terucap. SA selaku mempelai perempuan tidak mempermasalahkan cinta mereka terhalang jeruji besi. "Alhamdulillah, saya merasa senang sekali. Bahagia rasanya karena bisa menikah dan mendapat jodoh," ucap SA.

Sebelum akad nikah dimulai, kedua mempelai mendapatkan kata-kata nasihat dari Ustaz Marzuki selaku penghulu KUA MB.Ketapang Sampit. "Berumah tangga itu suatu hal yang sakral. Jadilah suami isteri yang baik sehingga selamat dunia dan akhirat. Jauhi narkoba, ikuti ajaran Rasulullah, maka ganjarannya surga,"pesannya.

Usai akad nikah di hadapan penghulu dan saksi-saksi, kedua mempelai menandatangani buku nikah dari KUA sebagai bukti sudah tercatat secara resmi. “Pernikahan di lapas merupakan hak WBP selama persyaratan harus dilengkapi," tutur Kalapas Sampit, Agus Dwirijanto.

Hal senada disampaikan Suhaimi selaku Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja Lapas Sampit. "Acara pernikahan dilaksanakan dengan persetujuan Kalapas berdasarkan hasil keputusan Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan atas permohonan pernikahan dari keluarga bersangkutan sebagai penjamin mempelai,” pungkasnya.

Kontributor: Lapas Sampit