Lapas Atambua Pastikan Kualitas Makanan Warga Binaan Terjamin dan Bernilai Gizi Tinggi
Atambua, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua terus perkuat komitmennya dalam memberikan pelayanan prima bagi Warga Binaan. Salah satu fokus utama yang menjadi prioritas adalah pemenuhan hak pangan yang layak, higienis, dan memiliki kandungan nutrisi seimbang. Hal ini didasari pada keyakinan bahwa kesehatan fisik yang prima merupakan fondasi utama bagi Warga Binaan untuk mengikuti seluruh tahapan program pembinaan dengan optimal.
Pada Senin (29/12), suasana di dapur Lapas Atambua tampak sibuk sejak pagi hari. Para petugas dapur bersama Warga Binaan yang telah terlatih sebagai koki bekerja sama menyiapkan menu sarapan. Berdasarkan siklus menu yang telah ditetapkan, hari ini merupakan siklus menu hari ke-9 yang terdiri dari nasi putih, telur rebus, sayur segar, dan bubur kacang hijau sebagai tambahan nutrisi.
Kepala Subseksi Perawatan, Yosef Siga, yang turun langsung mendampingi proses pengolahan makanan menjelaskan penerapan siklus menu ini bertujuan mencegah kebosanan sekaligus memastikan asupan gizi yang bervariasi setiap harinya. "Kami sangat teliti dalam mengatur jadwal ini agar distribusi gizi, mulai dari protein dari telur hingga vitamin dari sayuran dan kacang hijau benar-benar terserap dengan baik oleh Warga Binaan. Kualitas rasa pun tetap kami perhatikan agar mereka menikmati makanan layaknya di rumah sendiri," terangnya.
Keterlibatan Warga Binaan sebagai koki bukan sekadar menjalankan rutinitas harian. Salah seorang Warga Binaan yang menjadi koki, Robert, mengatakan bekerja di dapur membuat waktu terasa lebih produktif.
"Kami merasa senang dan bangga dipercayakan mengelola dapur. Memasak untuk ratusan orang memang menantang, tapi kami menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Kami selalu diingatkan oleh Bapak Yosef dan petugas lainnya untuk menjaga kebersihan tangan, peralatan, dan bahan makanan. Bagi kami, makanan yang enak dan sehat bisa sedikit mengobati rasa rindu teman-teman pada masakan keluarga di rumah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, menekankan setiap butir nasi dan lauk pauk yang disajikan telah melalui proses pengawasan ketat. “Kami memastikan pengolahan makanan dilakukan di dapur yang telah tersertifikasi layak higiene, memastikan proses memasak hingga penyajian jauh dari kontaminasi bakteri atau zat berbahaya lainnya,” tegasnya.
Terjaminnya kualitas makanan yang bernilai gizi tinggi tentunya berdampak langsung pada stabilitas keamanan dan ketertiban di Lapas. Warga Binaan yang sehat cenderung memiliki kondisi psikologis yang lebih stabil sehingga meminimalisir potensi konflik dan meningkatkan partisipasi dalam kegiatan kerohanian maupun keterampilan. (IR)
Kontributor: Lapas Atambua
What's Your Reaction?


