Lapas Banyuwangi Ekspor Produk Kerajinan Tangan Ke Negeri Ginseng Korea

Banyuwangi, INFO_PAS - Hasil kerajinan tangan warga binaan Lapas Banyuwangi berupa perlengkapan makan yang terbuat dari kayu trembesi yakni piring, mangkok, telenan dan perlengkapan makan diekspor ke Busan-Korea Selatan, Selasa (7/3). Kalapas Banyuwangi, Arimin di Banyuwangi mengatakan produk ekspor tersebut merupakan kerja sama dengan UD. Pelangi Sari sejak 2008. Sekitar 40 orang napi dilatih secara bertahap berdasarkan tingkat kesulitan dalam proses produksi. "Dari hasil pelatihan 40 narapidana, kini Lapas Banyuwangi telah mengekspor hasil produksi," pungkasnya. Menurut direktur UD. Pelangi Sari, Bambang ekspor ke Busan ini merupakan yang pertama kali untuk market Korea Selatan, sebelumnya hal yang sama diekspor ke Jepang setiap 2 bulan. “Ekspor kali ini terdapat 8 item perlengkapan makan yang terdiri dari 12.572 unit yang dikirim dalam satu kontainer berukuran 20 ft.”, kata Bambang. Dia menambahkan dari seluruh item itu, 40% merupakan produk napi

Lapas Banyuwangi Ekspor Produk Kerajinan Tangan Ke Negeri Ginseng Korea
Banyuwangi, INFO_PAS - Hasil kerajinan tangan warga binaan Lapas Banyuwangi berupa perlengkapan makan yang terbuat dari kayu trembesi yakni piring, mangkok, telenan dan perlengkapan makan diekspor ke Busan-Korea Selatan, Selasa (7/3). Kalapas Banyuwangi, Arimin di Banyuwangi mengatakan produk ekspor tersebut merupakan kerja sama dengan UD. Pelangi Sari sejak 2008. Sekitar 40 orang napi dilatih secara bertahap berdasarkan tingkat kesulitan dalam proses produksi. "Dari hasil pelatihan 40 narapidana, kini Lapas Banyuwangi telah mengekspor hasil produksi," pungkasnya. Menurut direktur UD. Pelangi Sari, Bambang ekspor ke Busan ini merupakan yang pertama kali untuk market Korea Selatan, sebelumnya hal yang sama diekspor ke Jepang setiap 2 bulan. “Ekspor kali ini terdapat 8 item perlengkapan makan yang terdiri dari 12.572 unit yang dikirim dalam satu kontainer berukuran 20 ft.”, kata Bambang. Dia menambahkan dari seluruh item itu, 40% merupakan produk napi Lapas Banyuwangi dan sisanya merupakan produk dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang ada di Banyuwangi. Kasi Binadik dan Gitker Lapas Banyuwangi, Sunaryo, menjelaskan saat ini pengerjaan produk ekspor tersebut memang terkadang butuh dikebut, karena untuk mengerjakan 2000 unit hanya diberikan waktu 2 sampai 3 hari saja. "Hanya saja, produk yang dikerjakan merupakan produk jadi 80% sedangkan finishing dikerjakan oleh pihak ketiga karena di lapas tidak ada alat dan tempat finishing yang memadai," cetusnya. Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jawa Timur, Harun Sulianto, mengapresiasi kinerja produktif Lapas Banyuwangi. Hal ini setidaknya menimbulkan rasa kebanggaan bagi Warga Binaan karena karyanya berhasil menembus Jepang dan Korea Selatan. "Berharap kedepan agar Kalapas Banyuwangi berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait supaya proses finishing bisa dikerjakan di Lapas," pungkasnya. Acara pelepasan ekspor ditandai dengan pemecahan kendi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jawa Timur, Harun Sulianto bersama Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko. ** (FN)   Kontributor: Humas Lapas Banyuwangi  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0