Lapas Gelar Simulasi Kebakaran & Lomba Buka Tutup Gembok Kamar Hunian

Metro, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro melakukan simulasi kebakaran sekaligus perlombaan buka tutup gembok kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan yang digelar pada Minggu, (3/10) ini merupakan instruksi Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Lampung, Farid Junaedi, untuk mengantisipasi kejadian kebakaran seperti yang terjadi di Lapas Tangerang beberapa waktu lalu sekaligus menyambut Hari Dharma Karyadhika Tahun 2021.
Kegiatan diawali dengan pemberian arahan oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, Ady Kusuma Wardana, dilanjutkan dengan simulasi kebakaran dan perlombaan buka tutup gembok kamar hunian. Dalam arahannya, Ady menyampaikan dalam simulasi ini petugas harus cepat merespon jika terjadi kebakaran, saling berkomunikasi, dan jangan lengah.
“Ada 68 kamar hunian di Lapas Metro. Kita harus paham seluruh kunci gembok kamar hunian karena risiko besar menanti jika hal tersebut tak diindahkan. Meskipun hanya simulasi dan perlombaan, saya harap teman-teman bisa bersungguh-sungguh,” pintanya.
Simulasi dilakukan pada salah satu kamar hunian yang terjadi kebakaran sehingga memicu kepanikan yang luar biasa dari seluruh WBP. Dengan sigap dan cepat, petugas yang berjaga di lokasi kamar hunian yang terbakar melaporkan kejadian kebakaran kepada atasannya melalui sambungan HT serta memukul lonceng tanda bahaya sehingga dengan komunikasi yang sigap dan cepat WBP bisa diselamatkan dan dikumpulkan di lapangan terbuka mengantisipasi terjadinya kebakaran yang lebih besar.
Saat pelaksanaan lomba buka tutup gembok kamar hunian, didapati tiga petugas yang berhasil membuka dan menutup dengan cepat dan tepat. Juara pertama, Anggi Sanjaya, dengan catatan waktu 1 menit 26,82 detik. Juara kedua, Arif Rahman, dengan catatan waktu 1 menit 40,12 detik. Juara ketiga, Rofy Tri Prayoga, yang mencatatkan waktu 1 menit 43,13 detik.
Kepala Lapas Metro, Muchamad Mulyana, yang juga mengamati secara langsung mengapresiasi perolehan catatan waktu petugas dalam membuka dan menutup gembok. Menurutnya, catatan waktu ini cukup baik mengingat banyaknya kunci dan gembok yang diacak untuk membuka ena, kamar hunian.
“Kegiatan yang dilaksanakan ini menargetkan seluruh petugas dapat dengan sigap mengantisipasi adanya kebakaran di seluruh kamar hunian dengan membuka gembok secara cepat dan tepat sehingga meminimalisir kejadian-kejadian yang tak terduga, seperti adanya korban jiwa,” ujar Mulyana.
Lomba buka tutup gembok dan pintu kamar hunian juga digelar di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Batang, Senin (4/10). Menurut Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Dhoni Arib Setiawan, lomba tersebut untuk mengukur serta mengasah keterampilan dan meningkatkan profesional regu pengamanan (rupam) dalam membuka dan menutup gembok yang menjadi tugasnya sehari hari.
Selain itu, petugas Rutan diharapkan selalu siap dalam segala keadaan. “Di Pemasyarakatan ada slogan ‘waspada jangan jangan’. Jadi, kita harus selalu siap siaga dalam keadaan apapun baik bencana alam atau kejadian apapun,” terang Dhoni.
Kesiapan dan kecepatan petugas dalam menutup dan membuka pintu kamar hunian sangat menentukan situasi keamanan manakala terjadi kerusuhan ataupun bencana alam sehingga situasi dapat segera dikendalikan dan tidak memakan korban. Untuk netralitas, juri pada lomba tersebut didatangkan dari pihak luar, yakni dari Kepolisian Resor dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Batang.
Lomba diikuti empat regu jaga masing-masing yang menerjunkan dua personelnya. Tiap personel berlomba membuka mulai dari pintu utama Blok Dahlia, kemudian membuka semua pintu kamar yang berjumlah 15 kamar. Masing-masing kamar terdapat dua pintu. Setelah semua terbuka, personel kedua bertugas menutup kembali semua pintu. Dari hasil perlombaan, Rupam IV menyabet Juara I dengan waktu 122 menit 50 detik, disusul Rupam II sebagai Juara II, Rupam I sebagai Juara III, dan Rupam IV menjadi Juara IV.
Kepala Rutan Batang, Rindra Wardhana, mengatakan petugas pengamanan harus paham dengan tugas dan fungsinya. Kekuatan regu pengamanan menurut Rindra selain personel dan persenjataan adalah pada kunci yang dipegang, khususnya petugas blok. Jika sudah dikunci, tentunya blok sudah aman.
“Semoga dengan lomba tersebut, petugas semakin cekatan dalam membuka dan menutup blok hunian sehingga dapat mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,” harap Rindra. (IR)
Kontributor: Lapas Metro, Rutan Batang
What's Your Reaction?






