Lapas Khusus Narkotika Cipinang, Produksi 3000 Roti dengan Alat Sewa
Jakarta, INFO_PAS - Â Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Narkotika Jakarta, membutuhkan alat pembuat roti. Pasalnya, Lapas ini dapat 3000 buah roti / hari, tetapi peralatan yang digunakan masih sewa dari pihak ketiga.
Wahyu Susetyo, Kepala Seksi (Kasi)  Kegiatan Kerja  menceritakan, ada 5  alat utama yang digunakan untuk membuat roti, yaitu alat pengaduk (mixer), alat pengembang roti, alat pembakar roti (oven) dan alat pemotong roti. Namun semua alat tersebut yang kita gunakan sekarang ini merupakan alat yang kita sewa dari pihak ketiga. “Kami sewa Rp. 8 juta/bulannya,†ujar Wahyu Susetyo.
Wahyu juga menambahkan, mereka sangat membutuhkan peralatan pembuat roti tersebut untuk dapat lebih mengembangkan dan memandirikan kegiatan kerja bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Hal ini diamini oleh Nurjannah, salah satu petugas di Seksi Kegiatan Kerj, saat ditemui INFO_PAS di sela-sela jam kerjanya. Nurjannah  menyampa
Jakarta, INFO_PAS - Â Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Narkotika Jakarta, membutuhkan alat pembuat roti. Pasalnya, Lapas ini dapat 3000 buah roti / hari, tetapi peralatan yang digunakan masih sewa dari pihak ketiga.
Wahyu Susetyo, Kepala Seksi (Kasi)  Kegiatan Kerja  menceritakan, ada 5  alat utama yang digunakan untuk membuat roti, yaitu alat pengaduk (mixer), alat pengembang roti, alat pembakar roti (oven) dan alat pemotong roti. Namun semua alat tersebut yang kita gunakan sekarang ini merupakan alat yang kita sewa dari pihak ketiga. “Kami sewa Rp. 8 juta/bulannya,†ujar Wahyu Susetyo.
Wahyu juga menambahkan, mereka sangat membutuhkan peralatan pembuat roti tersebut untuk dapat lebih mengembangkan dan memandirikan kegiatan kerja bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Hal ini diamini oleh Nurjannah, salah satu petugas di Seksi Kegiatan Kerj, saat ditemui INFO_PAS di sela-sela jam kerjanya. Nurjannah  menyampaikan bahwa produksi roti telah mencapai 3000 buah roti / hari dengan menghabiskan 160 kg bahan. “Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang mengikuti kegiatan berjumah 11 orang,†ujarnya. “Dari hasil produksi tersebut, kami mampu meraih hasil produksi sebesar Rp. 9 juta / harinya,†tambah Nurjannah.
Wahyu berharap adanya dukungan berbagai pihak. “Jika peralatannya mencukupi, akan semakin banyak WBP yang ikut kegiatan kerja dan usaha bakery akan berkembang lebih besar lagi,†pungkas Wahyu. (YS)
Kontributor: Ahmad Ali