Lapas Kuala Tungkal Hadirkan Inovasi Budidaya Maggot
Kuala tungkal, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kuala Tungkal kembali hadirkan terobosan baru dalam pengelolaan lingkungan dengan melakukan uji coba budidaya maggot di Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas, Senin (8/12). Program ini digagas sebagai langkah inovatif untuk mengatasi persoalan sampah organik yang dihasilkan dari aktivitas harian Warga Binaan.
Maggot dipilih karena memiliki manfaat besar, terutama sebagai pakan ternak yang bernilai ekonomis namun bergizi tinggi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan Lapas Kuala Tungkal yang telah mengembangkan peternakan ikan, ayam, dan bebek sebagai program pembinaan kemandirian untuk mendukung ketahanan pangan. Dengan adanya budidaya maggot, siklus pengelolaan sampah dan kebutuhan pakan ternak terintegrasi secara berkelanjutan.
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Sunaryak, selaku koordinator menegaskan budidaya maggot bukan sekadar eksperimen, melainkan strategi pembinaan berbasis lingkungan. “Kami ingin Warga Binaan belajar bagaimana sampah bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Maggot ini nantinya akan menjadi sumber pakan ternak yang lebih murah dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, Sunaryak dibantu oleh sejumlah Warga Binaan yang terlibat langsung dalam proses pengumpulan sampah organik hingga perawatan maggot. Salah seorang Warga Binaan, Angga, antusias mengikuti program ini. “Kami jadi tahu bahwa sampah dapur yang biasanya dibuang ternyata bisa menghasilkan sesuatu. Ini pengalaman baru yang membuka wawasan kami,” katanya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kuala Tungkal, Iwan Darmawan, menyambut positif langkah ini sebagai bagian dari inovasi pembinaan. Ia menekankan program budidaya maggot memiliki nilai edukasi sekaligus ekonomi.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh bahwa pembinaan di Lapas tidak hanya fokus pada keterampilan kerja, tetapi juga pada kepedulian terhadap lingkungan. Jika berhasil, budidaya maggot akan menjadi program berkelanjutan yang mendukung kemandirian Warga Binaan,” jelas Iwan.
Dengan demikian, uji coba budidaya maggot di SAE Lapas Kuala Tungkal bukan sekadar pengelolaan sampah, melainkan juga wujud nyata komitmen Lapas dalam menciptakan lingkungan yang produktif, edukatif, dan berdaya guna. (IR)
Kontributor: Lapas Kuala Tungkal
What's Your Reaction?


