Lapas Namlea Siapkan Karya WBP dalam Pameran se-Kanwil Maluku
Namlea, INFO_PAS - Dalam waktu dekat, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku akan menyelenggarakan pameran hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di bawah naungannya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Maluku, Saiful Sahri, dalam zoom virtual yang dihadiri seluruh UPT di Maluku.
Sebagai salah salah satu UPT di wilayah Maluku, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea mulai menyibukkan diri guna mematangkan giat yang akan dilaksanakan pada September 2022 tersebut. Apalagi, Lapas Namlea memiliki ciri khas tersendiri lewat berbagai kreativitas yang diciptakan WBP-nya.
"Lapas Namlea berdiri di tanah dengan slogan 'Rete Mena Bara Sehe', memiliki ciri khusus dalam berbagai program pembinaan kemandirian. Berbagai hasil kegiatan produksi dari kepiawaian WBP yang mengikuti nuansa daerah di sini akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri ketika karya-karya mereka dipamerkan," ujar Pelaksana Harian Kepala Lapas Namlea, Tersih Victor Noya, Kamis (4/8).
Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak kayu putih misalnya, dua produk unggulan yang sempat eksis beberapa tahun sebelumnya akan kembali di-booming-kan saat pameran digelar. Terlebih lagi, minyak kayu putih sebagai salah satu produk berkelas yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
"Inilah potensi besar yang dimiliki Lapas Namlea lewat produk WBP. VCO yang merupakan minyak kelapa murni yang diekstraksi dari santan tentu berbeda dari minyak kelapa pada umumnya. Selain itu, minyak kayu putih 'Carlea' juga pernah menjadi salah satu ikon pameran nasional produk unggulan narapidana pada tahun 2017 yang juga telah mendapatkan apresiasi tinggi dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada saat itu," tambah Tersih.
Dengan berbagai kreativitas tanpa batas yang telah ditunjukkan, ia berharap lewat pameran yang akan dilaksanakan dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan hasil karya WBP Lapas Namlea kepada masyarakat. "Produk-produk seperti minyak kayu putih dan VCO jangan hanya dikenal dikalangan petugas dan WBP saja, tapi masyarakat juga perlu tahu bahwa inilah bisnis proses Pemasyarakatan di mana tercipta WBP unggul dan berdaya saing," ucap Tersih.
Kerajinan dari bahan rotan pun akan ia rekomendasikan dalam pameran nanti mengingat kerajinan rotan belum pernah menjadi hasil karya WBP di lingkungan UPT Pemasyarakatan se-Maluku.
Kontributor: Lapas Namlea