Lapas Narkotika Bangli, Second Chance Foundation, dan Scholas Occurrentes Indonesia Gelar Workshop "Kegiatan Seni dan Menulis Kreatif"

Bangli, INFO_PAS - Sambut “Hari Refleksi Universal Tri Hita Karana”, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bangli bersama Second Chance Foundation dan Scholas Occurrentes Indonesia gelar workshop bertema "Kegiatan Seni dan Menulis Kreatif", Jumat (13/12). Kegiatan ini diikuti 50 Warga Binaan Lapas Narkotika Bangli dengan antusiasme tinggi.
Tujuan dari acara ini adalah menggalang partisipasi aktif Warga Binaan dalam kegiatan seni dan dialog kreatif, serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengekspresikan diri melalui karya seni dan tulisan. Kegiatan ini merupakan bagian dari instalasi seni komunitas "Heart of Indonesia" yang bertujuan menumbuhkan rasa kebersamaan, empati, dan semangat perubahan di kalangan Warga Binaan.
Kepala Lapas Narkotika Bangli, Marulye Simbolon, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Second Chance Foundation atas kegiatan yang sangat positif ini. Selain memberikan kesempatan bagi Warga Binaan untuk mengekspresikan diri, juga bagian dari program pembinaan yang berfokus pada pengembangan keterampilan dan kreativitas.
“Kami berharap ini dapat menjadi titik awal bagi mereka untuk memperbaiki diri dan siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan bermanfaat," harap Marulye.
Sementara itu, Evy Amir Syamsudin, selaku Founder Second Chance Foundation menyampaikan kegiatan ini diharapkan membuka peluang baru bagi Warga Binaan untuk menemukan potensi diri mereka melalui seni, sekaligus memberikan dampak positif dalam proses pemulihan dan reintegrasi sosial mereka ke masyarakat. "Kami percaya setiap individu memiliki potensi besar untuk berubah dan berkembang. Melalui seni dan menulis, kami ingin memberi mereka kesempatan untuk berbicara, berbagi cerita, dan menemukan makna dalam perjalanan hidup mereka," ungkapnya.
Workshop ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung rehabilitasi sosial bagi Warga Binaan melalui pendekatan yang lebih humanis dan kreatif. Tidak hanya menawarkan pelatihan keterampilan seni, kegiatan ini juga menciptakan ruang untuk refleksi diri dan pengembangan karakter yang diharapkan memberikan dampak jangka panjang bagi kehidupan para peserta. Nantinya, hasil kerajinan Warga Binaan akan dipamerkan dalam acara "Hari Refleksi Universal Tri Hita Karana" pada Sabtu (14/12) di Kura Kura Island Bali dengan harapan menyatukan berbagai elemen masyarakat untuk menciptakan harmoni dan kebersamaan. (IR)
Kontributor: LPN Bangli
What's Your Reaction?






