Lapas Narkotika Sungguminasa Tebar 20 Ribu Benih Ikan Lele

Sungguminasa, INFO_PAS – Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok menjadi salah satu improvisasi dan inovasi yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Sungguminasa. Selain sebagai upaya program pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) juga untuk menciptakan wirausaha baru. Budidaya ikan lele dengan sistem tersebut mulai dikembangkan di Lapas Narkotika Sungguminasa ditandai dengan penebaran 20.000 benih ikan lele oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Tubagus M. Chaidir, bersama beberapa WBP, Sabtu (11/12). Sistem bioflok merupakan suatu teknologi untuk kuantitas dan kualitas ikan lele yang tinggi meski memanfaatkan lahan terbatas. Sistem tersebut memanfaatkan besi yang dilas menjadi bujur sangkar, lalu dibentuk lingkaran sebelum dilapisi terpal tebal hingga berbentuk kolam. Dalam satu kolam, idealnya diisi benih ikan lele sebanyak 400 hingga 500 ekor. “Satu kolam dengan bentang garis tengah rata-rata dua meter telah kami tebari ikan lele hingga

Lapas Narkotika Sungguminasa Tebar 20 Ribu Benih Ikan Lele
Sungguminasa, INFO_PAS – Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok menjadi salah satu improvisasi dan inovasi yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Sungguminasa. Selain sebagai upaya program pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) juga untuk menciptakan wirausaha baru. Budidaya ikan lele dengan sistem tersebut mulai dikembangkan di Lapas Narkotika Sungguminasa ditandai dengan penebaran 20.000 benih ikan lele oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Tubagus M. Chaidir, bersama beberapa WBP, Sabtu (11/12). Sistem bioflok merupakan suatu teknologi untuk kuantitas dan kualitas ikan lele yang tinggi meski memanfaatkan lahan terbatas. Sistem tersebut memanfaatkan besi yang dilas menjadi bujur sangkar, lalu dibentuk lingkaran sebelum dilapisi terpal tebal hingga berbentuk kolam. Dalam satu kolam, idealnya diisi benih ikan lele sebanyak 400 hingga 500 ekor. “Satu kolam dengan bentang garis tengah rata-rata dua meter telah kami tebari ikan lele hingga 500 ekor benih,” kata Tubagus. Ia menjelaskan budidaya lele tersebut memanfaatkan teknologi modern namun tetap dengan bahan sederhana berupa wadah ikan, bak penampung atau tanki air, dan beberapa pipa paralon untuk aliran sirkulasi air yang dibantu dengan dinamo. Sistem yang sama juga sudah diaplikasikan oleh lapas dan rumah tahanan negara (rutan) di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Lapas Narkotika Lubuk Linggau, Rutan Tangerang, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, serta Lapas Gunung Sindur. Untuk membuktikan komitmennya terhadap budidaya ikan lele ini, pihak Lapas Narkotika Sungguminasa juga telah menyiapkan 40 kolam bioflok siap pakai. Mereka optimistis sistem tersebut bisa mendukung program ketahanan pangan di Indonesia. “Bila dibandingkan dengan sistem konvensional, sistem bioflok lebih unggul di sisi aspek biosecurity. Tingkat kebersihannya sangat tinggi. Bila dahulu orang lekat dengan persepsi ikan lele itu kumuh mengingat dipelihara di comberan, sekarang tidak lagi,” tutup Tubagus.   Kontributor: Irsal

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0