Lapas Narkotika Sungguminasa Tingkatkan Keterampilan Teknis & Wisausaha WBP

Sungguminasa, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Sungguminasa menggelar pelatihan pembuatan pot bunga dan sablon baju bagi sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kamis (28/9). Tujannya untuk meningkatkan keterampilan teknis dan keterampilan wirausaha WBP Lapas Narkotika Sungguminasa. Kegiatan tersebut juga sebagai implementasi amanah 10 prinsip Pemasyarakatan dan arah kebijakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menjadikan lapas sebagai lembaga pendidikan dan lembaga produksi. “Ini merupakan program kegiatan kerja kami untuk memberikan pembinaan kemandirian serta peningkatan potensi terhadap WBP melalui pelatihan-pelatihan sekaligus menggali bakat WBP agar mereka bisa belajar serta berkarya sebagai bekal untuk mandiri atau bahkan berwirausaha sendiri ketika bebas,” ucap Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Narkotika Sungguminasa, Tubagus M. Chaidir. Meskipun minim anggaran serta keterbatasan fasilitas dan sumber daya manusia, pelatihan ini penting diadakan sebagai bentuk pembinaanm, pemberdayaan, dan peningkatan potensi WBP. “Kami ingin menjadikan Lapas Narkotika Sungguminasa menjadi lapas produktif sehingga kedepannya bisa memberikan masukan Penerimaan Negara Bukan Pajak,” harap Tubagus. Instruktur pelatihan WBP, Yusnaedi, menjelaskan para peserta dibekali teknik dasar sablon selama kegiatan. “Untuk pembuatan pot bunga, WBP dilatih untuk membuat pot yang baik dan benar sehingga menghasilkan produk yang berkualitas," ungkapnya. Sementara itu, Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja Lapas Narkotika Sungguminasa, Bakrie, meminta para WBP mengikuti pelatihan dengan benar. “Melalui pembinaan dan pelatihan seperti ini, kedepannya mereka memiliki keterampilan yang dapat diaplikasikan ketika kembali lagi dalam lingkungan masyarakat. Bahkan dapat memberikan pelatihan kepada WBP lain,” pesan Bakrie. Pihak lapas berjanji akan terus berupaya optimal walaupun fasilitas belum memadai dan terkendala dana. “Mmudah-mudahan kedepannya dengan melihat kualitas hasil produk dari lapas mungkin dari pihak luar ada yang mau kerja sama dengan kita nantinya,” tambah Bakrie. Salah satu WBP peserta pelatihan, Herman, mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dirinya. “Selain menambah keterampilan juga pengisi waktu luang sembari menyibukkan diri menghilangkan kejenuhan dalam menjalani hari hari masa hukuman di dalam lapas,” pungkasnya. Kontributor: Irzal