Lapas Perempuan Palu Dorong Pembinaan Warga Binaan Kristen lewat Kerja Sama dengan Kemenag Kab. Sigi
Sigi, INFO_PAS — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu kembali laksanakan pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan Kristen bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sigi, Senin (10/11). Ibadah digelar di Gereja Tesalonika Lapas Perempuan Palu oleh 22 Warga Binaan Kristen dalam upaya memperkuat pembinaan kepribadian dan spiritual.
Kepala Lapas Perempuan Palu, Yoesiana, menyampaikan pembinaan keagamaan menjadi bagian penting dari program pembinaan kepribadian di Lapas. Menurutnya, pembinaan rohani tidak hanya menumbuhkan kedamaian batin bagi Warga Binaan, tetapi juga menjadi sarana efektif untuk membangun kesadaran moral dan semangat perubahan.
“Kami berkomitmen memberikan pembinaan yang menyentuh aspek keimanan dan moralitas. Melalui kerja sama dengan Kemenag Kabupaten Sigi, kami berharap Warga Binaan memperdalam nilai-nilai spiritual dan memiliki semangat baru untuk memperbaiki diri sehingga siap beradaptasi kembali di masyarakat,” ujar Yoesiana.
Kepala Subseksi Pembinaan, Effendy, juga memberikan tanggapan positif terhadap terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menuturkan pembinaan rohani seperti ini memiliki dampak nyata terhadap perubahan perilaku dan semangat hidup para Warga Binaan.
“Kami melihat perkembangan yang positif dari para Warga Binaan setelah mengikuti pembinaan rohani secara rutin. Mereka menjadi lebih tenang, lebih disiplin, dan menunjukkan sikap yang lebih baik dalam keseharian. Kerja sama dengan Kemenag Kabupaten Sigi sangat membantu kami memperkuat aspek pembinaan kepribadian,” ujar Effendy.
Ibadah dipimpin oleh Pendeta Donald Peroma, Penyuluh Agama Kristen dari Kemenag Kabupaten Sigi, yang membawakan pesan-pesan rohani terkait penguatan iman dan harapan di tengah proses pembinaan diri. Warga Binaan khusyuk mengikuti setiap rangkaian ibadah, mulai dari pujian, doa bersama, hingga renungan firman tuhan. Mereka diajak untuk memperdalam pemahaman iman, menumbuhkan rasa syukur, dan memperkuat hubungan spiritual dengan tuhan sebagai proses pembentukan karakter selama menjalani masa pidana.
Pendeta Donald Peroma dalam khutbahnya menekankan pentingnya pertobatan dan pengharapan di tengah proses kehidupan. Ia mengingatkan setiap individu memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan memulai lembaran baru yang lebih baik. “Tidak ada yang terlalu terlambat untuk berubah. Tuhan selalu membuka jalan bagi mereka yang ingin memperbarui hidupnya,” tuturnya,
Pembinaan rohani ini adalah program Lapas Perempuan Palu yang terus berupaya menjalin sinergi dengan berbagai lembaga keagamaan, termasuk Kemenag Kabupaten Sigi, dalam memberikan pembinaan spiritual bagi seluruh Warga Binaan sesuai keyakinannya masing-masing. Melalui kolaborasi tersebut, diharapkan Warga Binaan tidak hanya memperoleh pengetahuan keagamaan, tetapi juga ketenangan batin dan kekuatan moral untuk menjalani masa pembinaan dengan penuh harapan dan semangat baru.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Lapas Perempuan Palu terus menunjukkan komitmennya dalam menjalankan fungsi Pemasyarakatan yang humanis dan berorientasi pada pembinaan kepribadian guna mewujudkan Warga Binaan yang beriman, produktif, dan siap berintegrasi kembali ke masyarakat. (IR)
Kontributor: LPP Palu
What's Your Reaction?


