Lapas Rangkasbitung Siapkan 20 WBP Jadi Peternak Unggul

Rangkasbitung, INFO PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung kembali berikan pelatihan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia. Kali ini, mulai Rabu (2/3) Lapas Rangkasbitung menggandeng Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mempersiapkan 20 WBP menjadi peternak unggul.

Kepala Lapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto, menegaskan untuk menjadi peternak unggul WBP terus dilatih agar memiliki kemampuan dan lifeskill agar hasil pelatihannya bisa diimplementasikan dengan baik usai bebas nanti. “Bidang peternakan sangat potensial dan cocok dalam iklim apapun,” ucapnya.

Sementara itu, Eka Yogaswara selaku Kepala Subseksi Pembinaan saat membuka pelatihan menjelaskan kegiatan saat ini masih terbatas karena situasi masih pandemi. Oleh karena itu, standar protokol kesehatan diterapkan selama pelatihan, yakni peserta dan instruktur wajib tes Swab dengan hasil negatif.

"Alhamdulillah, semua sudah di-Swab dan negatif, termasuk pelaksanaan protokol kesehatan ketat. Pelatihan ini upaya kami agar WBP punya keterampilan sehingga tidak bingung usai bebas. Jadi, lifeskill-nya bisa dipakai nanti. Ini sangat potensial, baik peternakan ayam petelur maupun bebek pedaging atau usaha produk turunan lainnya. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga siap mendukung,” tegasnya.

Hal senada diamini Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak, Rahmat. “Peternakan bisa bertahan dalam masa apapun. Jadi, potensinya sangat tinggi untuk dikembangkan. Pelatihan ini tentu akan memberikan manfaat bagi WBP dan kami berharap mereka nantinya menjadi peternak unggul di masing-masing wilayah. Kami tentu dukung seluruh masyarakat terkait bidang peternakan, terutama WBP untuk pembinaan,” terangnya.

Rencananya, 20 WBP akan mengikuti pelatihan yang digelar dalam beberapa hari ke depan sesuai standar pelatihan pada umumnya. Nantinya mereka akan memperoleh sertifikasi keahlian apabila telah menyelesaikan seluruh materi pelatihan. (IR)

Kontributor: Rahmat Setiawan