Lapas Tolitoli Gelar Pembelajaran Pemberantasan Buta Aksara dan Menghitung bagi Warga Binaan

Lapas Tolitoli Gelar Pembelajaran Pemberantasan Buta Aksara dan Menghitung bagi Warga Binaan

Tolitoli, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli kembali laksanakan kegiatan pembelajaran pemberantasan buta huruf aksara dan menghitung bagi Warga Binaan yang masuk dalam kategori buta aksara. Kegiatan berlangsung di ruang Perpustakaan Lapas, Rabu (3/12) pagi.

Pada kegiatan ini, petugas pengajar dari Seksi Registrasi dibantu oleh peserta magang Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi Kementerian Ketenagakerjaan RI di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Keterlibatan peserta magang ini merujuk pada Surat Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur, Organisasi dan Ketatalaksanaan Nomor SEK-2.UM.01.01-709 tanggal 6 November 2025 tentang Tindak Lanjut Pelaksanaan Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi.

Para peserta magang berperan aktif mendampingi petugas dalam pembinaan, mulai dari pengenalan angka, latihan berhitung sederhana, hingga memastikan setiap peserta memahami materi secara bertahap. Kehadiran mereka memperkuat sumber daya pendidik sekaligus menghadirkan suasana belajar yang lebih interaktif.

Kepala Lapas Tolitoli, Muhammad Ishak, menegaskan bahwa pemberantasan buta aksara merupakan salah satu prioritas pelayanan pembinaan. “Setiap Warga Binaan berhak mendapatkan pendidikan. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung adalah bekal dasar agar mereka dapat hidup mandiri dan produktif setelah bebas nanti,” ujarnya.

Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Fedianto, menyampaikan bahwa program ini menjadi salah satu fokus pembinaan kepribadian. “Kami ingin memastikan Warga Binaan tidak hanya dibina secara mental dan spiritual, tetapi juga dibekali kemampuan dasar untuk bertahan di masyarakat. Ini langkah konkret meningkatkan kapasitas mereka,” tuturnya.

Kepala Subseksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan, Syafruddin Basirun, menambahkan bahwa kegiatan akan terus digelar secara terjadwal. “Pendampingan intensif menjadi kunci agar seluruh Warga Binaan memperoleh kesempatan belajar yang sama,” jelasnya.

Petugas pengajar, Dwi Rahayuningtias, turut menyampaikan pengalaman positif selama proses pembelajaran. “Setiap pertemuan selalu menghadirkan perkembangan baru. Melihat peserta mulai mengenal angka dan menghitung mandiri memberi semangat bagi kami untuk melanjutkan program ini,” ungkapnya.

Salah seorang Warga Binaan, BD, menyampaikan rasa syukurnya. “Saya baru benar-benar belajar mengenal angka dan menghitung di sini. Ini sangat membantu saya mempersiapkan diri setelah bebas,” tuturnya.

Kegiatan ini selaras dengan Sapta Arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, serta untuk menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Melalui kegiatan ini, Lapas Tolitoli berkomitmen memberikan layanan pembinaan berkelanjutan, termasuk pemenuhan hak Warga Binaan dalam pendidikan dasar. Petugas Pemasyarakatan dan para Wali juga terus mendorong minat belajar Warga Binaan agar hasil program dapat dirasakan secara menyeluruh. (afn)

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0