Lapas Tolitoli Konsisten Bina Kerohanian Warga Binaan

Tolitoli, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli terus kedepankan pembinaan kepribadian berbasis keagamaan bagi Warga Binaan. Pada Selasa (30/9) kegiatan pembinaan dilaksanakan secara serentak sesuai agama masing-masing.
Warga Binaan yang beragama Islam mengikuti pembinaan kepribadian di Masjid Darul Hisab dengan agenda kajian keagamaan dan pendalaman ajaran Islam. Sementara itu, Warga Binaan Kristen melaksanakan kegiatan serupa di Gereja Patmos diisi dengan ibadah dan pembinaan rohani.
Kepala Lapas Tolitoli, M. Ishak, menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan yang konsisten diberikan kepada seluruh Warga Binaan tanpa membedakan latar belakang agama. “Kami berkomitmen untuk menghadirkan suasana pembinaan yang inklusif. Melalui pendekatan keagamaan, diharapkan Warga Binaan memperbaiki diri, memperkuat iman, dan siap kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja, Feldianto, menegaskan kegiatan ini menjadi wadah penting untuk membentuk karakter Warga Binaan. “Pembinaan kepribadian berbasis keagamaan merupakan salah satu kunci dalam membentuk sikap positif. Kami ingin Warga Binaan mengisi masa pidana dengan kegiatan bermanfaat sehingga ketika kembali ke tengah masyarakat sudah siap beradaptasi dengan lebih baik,” ujarnya.
Kepala Subseksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan, Syafruddin Basirun, menambahkan pembinaan dilakukan dengan pengawasan serta pendampingan dari petugas dan tokoh agama yang kompeten. “Kami memastikan seluruh Warga Binaan mendapatkan hak yang sama dalam pembinaan. Pendampingan rohani ini juga menjadi sarana introspeksi diri agar mereka lebih fokus dalam memperbaiki diri,” jelasnya.
Salah seorang Warga Binaan beragama Islam, Yudi, mengungkapkan rasa syukur atas adanya pembinaan ini. “Saya merasa tenang bisa mengikuti pengajian di Masjid Darul Hisab. Kegiatan ini membuat saya lebih dekat dengan Allah dan menyadari kesalahan masa lalu,” tuturnya.
Sementara itu, Warga Binaan Kristen, Ako, juga menyampaikan hal serupa. “Ibadah di Gereja Patmos memberikan kekuatan bagi saya untuk menjalani masa pidana dengan sabar. Saya percaya bimbingan rohani ini akan membantu saya menjadi pribadi yang lebih baik,” ucapnya.
Dengan adanya program pembinaan kepribadian yang berjalan rutin ini, Lapas Tolitoli berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan humanis dan mendukung proses reintegrasi sosial Warga Binaan di kemudian hari. (IR)
Kontributor: Lapas Tolitoli
What's Your Reaction?






