Lapas Watampone Berikan Sanksi Unik Bagi Pelanggar Tata Tertib Lapas

WATAMPONE_INFO-PAS ,- Ada yang unik ditengah kesesakan (Crowding) dan Kepadatan (Density) serta  Heterogen warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Se-Indonesia yang menjadikan faktor pemicu pelanggaran Tata Tertib pada Lapas/Rutan, yang imbasnya adalah penjatuhan hukuman disiplin  kepada WBP yang melakukan tindakan pelanggaran. Inovasi, serta ide ide SMART dituntut perlu, guna mengatasi hal klasik ini. Arfandy, Kepala Pengamanan Lapas Watampone, mencoba menerapkan suatu hal yang baru dalam proses penjatuhan hukuman disiplin tanpa harus  menyimpang dari regulasi. "Jadi setiap WBP yang terbukti melakukan pelanggaran, baik tingkat sedang maupun berat, ditempatkan di ruang Strap Sel berukuran sempit, sebagai bentuk pemberian sanksi kepada WBP. dari situ kami mengisi waktu mereka, dengan meminjamkan buku keagamaan, yang dapat mereka  pergunakan sebagai bahan literasi,” ujanya kepada INFO_PAS, Rabu (31/10). Selepas menjalani hukuman disiplin  pada strap se

Lapas Watampone Berikan Sanksi Unik Bagi Pelanggar Tata Tertib Lapas
WATAMPONE_INFO-PAS ,- Ada yang unik ditengah kesesakan (Crowding) dan Kepadatan (Density) serta  Heterogen warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Se-Indonesia yang menjadikan faktor pemicu pelanggaran Tata Tertib pada Lapas/Rutan, yang imbasnya adalah penjatuhan hukuman disiplin  kepada WBP yang melakukan tindakan pelanggaran. Inovasi, serta ide ide SMART dituntut perlu, guna mengatasi hal klasik ini. Arfandy, Kepala Pengamanan Lapas Watampone, mencoba menerapkan suatu hal yang baru dalam proses penjatuhan hukuman disiplin tanpa harus  menyimpang dari regulasi. "Jadi setiap WBP yang terbukti melakukan pelanggaran, baik tingkat sedang maupun berat, ditempatkan di ruang Strap Sel berukuran sempit, sebagai bentuk pemberian sanksi kepada WBP. dari situ kami mengisi waktu mereka, dengan meminjamkan buku keagamaan, yang dapat mereka  pergunakan sebagai bahan literasi,” ujanya kepada INFO_PAS, Rabu (31/10). Selepas menjalani hukuman disiplin  pada strap sel,  mereka yang melakukan pelanggaran tata tertib dituntut untuk mampu dan wajib mengumandangkan Adzan  serta membawakan Kultum, selepas pelaksanaan shalat Dzuhur dan Azhar di Mesjid Miftahul Taubah Lapas Watampone. Arfandy melanjutkan, sebagai petugas pemasyarakatan yang bijak serta memiliki kapasitas untuk  mengayomi, kami jangan serta merta megunderstimatekan, seolah tidak peduli lagi kepada mereka, akan tetapi kita selalu berupaya memotivasi, memberi pemahaman kepada WBP, tentang banyak hal positif, serta ilmu yang bisa kita dapatkan selama berada di dalam Lapas, selain hanya membuat pelanggaran. Salah seorang WBP bernama Mamat mengatakan bahwa sangat bersyukur dan betul betul menyesali atas segala tingkah laku saya selama ini,  sanksi yang diberikan kepadanya merupakan bahan pembelajaran, serta pengingat guna lebih mendekatkan diri kepada Allah. Lukman Amin, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wantapone mengapresiasi sanksi unik berupa pembinaan rohani kepada para WBP. "Sanksi yang diberikan kepada WBP tidak hanya sekedar membuat mereka jera melainkan suatu bentuk penghukuman yang membina, jadi mereka ditantang untuk belajar agar lebih memahami ilmu agama, yang nantinya akan mereka sampaikan lewat kultum, setelah keluar dari tutupan sunyi,” tutur Lukman. “ini  juga merupakan bukti nyata dari "Memanusiakan Manusia", artinya, sebagai ciptaan Tuhan paling mulia, kebahagiaan utamanya adalah takkala kita dapat menjadikan sesama manusia lebih terdidik, lebih bermartabat, lebih sukses, lebih pintar dan lebih baik,” Tandas  Kalapas. ***     Kontributor: Lapas Watampone

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0