Leipzig University Puji Pembinaan Napi di Lapas Wanita Malang

Malang, INFO_PAS – Faculty of Law Leipzig University Jerman memuji pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Malang, khususnya terkait program integrasi masyarakat. Hal ini disampaikan Prof. Monica saat mendampingi mahasiswa universitas tersebut kala menyambangi Lapas Wanita Malang, Rabu (26/8). “I am so excited and amazed to see the fact that the Indonesian Government concern and give great contribution to the integration amount prisoners,” kata Prof Monica yang mengaku proses integrasi narapidana tidak dimungkinkan dilakukan di Jerman. Kunjungan bertajuk “Exploring Legal Culture 2015: Constitution an Political Identity Building,” terlaksana berkat kerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Negeri Jakarta. Kunjungan itu sendiri diterima oleh Lilik Sulistyowati selaku Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan staf Lapas Wanita Malang. “Kami bangga bisa menerima kunjungan

Leipzig University Puji Pembinaan Napi di Lapas Wanita Malang
Malang, INFO_PAS – Faculty of Law Leipzig University Jerman memuji pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Malang, khususnya terkait program integrasi masyarakat. Hal ini disampaikan Prof. Monica saat mendampingi mahasiswa universitas tersebut kala menyambangi Lapas Wanita Malang, Rabu (26/8). “I am so excited and amazed to see the fact that the Indonesian Government concern and give great contribution to the integration amount prisoners,” kata Prof Monica yang mengaku proses integrasi narapidana tidak dimungkinkan dilakukan di Jerman. Kunjungan bertajuk “Exploring Legal Culture 2015: Constitution an Political Identity Building,” terlaksana berkat kerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Negeri Jakarta. Kunjungan itu sendiri diterima oleh Lilik Sulistyowati selaku Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan staf Lapas Wanita Malang. “Kami bangga bisa menerima kunjungan studi banding ini dan berharap dosen dan mahasiswa yang hadir dapat memperoleh pengetahuan tentang pembinaan narapidana di Lapas Wanita Malang. Kami juga berharap masukkan untuk perbaikan kinerja kami kedepannya,” ungkap Lilik. Para mahasiswa Leipzig University pun banyak mengajukan pertanyaan kepada pihak lapas. “Apa saja kegiatan narapidana di dalam lapas?” tanya salah seorang mahasiswa. Lilik pun menjawab bahwa narapidana mendapatkan pembinaan kepribadian dan pembinaan keterampilan agar dapat menjadi warga yang baik dan bermanfaat bagi keluarga, diri sendiri, maupun masyarakat sekitarnya. “Dalam hal ini kami juga mengupayakan agar mereka dapat segera kembali ketengah-tengah keluarganya melalui program integrasi,” jelasnya. “Saat ini jumlah penghuni 315 orang dengan lima bayi. Upaya pembinaan yang kami lakukan dengan melibatkan masyarakat dan pihak akademisi dari perguruan tinggi yang ada di Kota Malang,” tambah Lilik. Perwakilan dari Universitas Brawijaya Malang yang turut hadir, Ali Safaat, berharap kerjasama pihaknya dengan Lapas Wanita Malang, baik dari sisi akademik maupun pengabdian masyarakat, dapat terus berjalan. “Semoga dapat memberi manfaat bagi kedua belah pihak,” harapnya. Kunjungan tersebut diakhiri dengan tinjauan lapangan dan interaksi dengan narapidana bengkel kerja Lapas Wanita Malang. “Saya ditanya dapat gaji berapa kerja disini,” kata Galuh, salah seorang narapidana yang sempat berinteraksi dengan mahasiswa Leipzig University. “Saya jawab bahwa saya dapat premi, tapi yang terpenting saya mendapatkan banyak bekal keterampilan dan berharap saat pulang nanti bisa saya kembangkan,” tuturnya. (IR)     Kontributor: Lapas Wanita Malang

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0