Malang, INFO_PAS - Ada suasana berbeda di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang, Jumat (15/9) lalu. Suasana syahdu diiringi harmonisasi tabuhan alat musik ritmis dan seruan takbir “Allahu Akbar†mewarnai jalannya lomba Asmaul Husna dan Shalawat antar blok Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di lapas tersebut.
Perlombaan ini merupakan satu dari rangkaian acara Pekan Muharram dalam memeriahkan Tahun baru Islam 1439 Hijriah. Selain itu juga digelar sederet perlombaan, antara lain lomba cerdas cermat Agama Islam, lomba kultum Agama Islam dan lomba tartil.
Kepala Lapas (Kalapas) Perempuan Malang, Anis Joeliati, mengapresiasi positif kegiatan ini sebuah program inovatif, konstruktif, dan mungkin perdana di lapas seluruh Indonesia untuk membuka wawasan serta meningkatkan pembinaan mental spritual WBP.
“Saya salut dengan antusiasme WBP yang sangat bersemangat mengikuti perlombaan,†pujinya.
Senada dengan statement Kalapas, Wahyu Andayati Selaku Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik menambahkan bahwa ide kegiatan sejalan dengan berlangsungnya program Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nisa di Lapas Perempuan Malang.
“Kami ingin melihat progres santriwati selama menuntut pendidikan di Ponpes An-Nisa. Selain itu, mengingat 1 Muharram merupakan tonggak sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW, momentum pekan Muharram ini mengambil tema Move On Start From Muharram, Tahun Baru, Pribadi Baru, Semangat Baru,†tegasnya.
Bertindak selaku dewan juri lomba yakni para Asatidz ponpes ternama di kota Malang, yakni Ustad Ikhwanul Muslimin, Ustad Hadhori, dan Ustadzah Elvi dari Kementerian Agama Kota Malang. Â Sebelum memulai lomba, Elvie selaku salah satu dewan juri berpesan agar terus membaca dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.
“Insya Allah dengan menyebut 99 nama-nama terbaik-Nya, Allah kabulkan hajat kita,†ujarnya.
Kriteria penilaian dalam perlombaan kali ini meliputi performance, makharijul huruf, improvisasi dan kerapihan berpakaian.
“Sangat sulit bagi kami menilai tim mana yang paling unggul karena semuanya terdengar sangat bagus dan variatif. Di luar ekspektasi, ternyata ibu-ibu di lapas ini sangat kreatif memanfaatkan peralatan sederhana yang ada dengan menyulap galon air mineral yang dihias dan diikiat dipinggang menjadi alat musik perkusi pengiring dengan ketukan ritmis bak seorang musisi handal,†puji Ustad Ikhwanul.
Akhirnya, dewan juri sepakat yang menjadi pemenang lomba adalah tim dari Blok II dengan perolehan skor tertinggi 415 poin. Sorak sorai pendukung mengiringi kemenangan masing-masing tim. “Allahu Akbar. Allahu Akbar. Lapas damai,†seru penonton.
Salah satu peserta lomba, Dian, mengaku ebrsyukur walaupun hanya meraih juara harapan. “Alhamdulillah meskipun hanya dapat juara harapan, kami senang bisa berpartisipasi dalam lomba walaupun selama latihan kami harus tega menitipkan bayi kami ke teman lainnya,†pungkas Dian, salah satu peserta perwakilan Blok I yang notabene blok khusus ibu dan balita.
Kontributor: Lapas Perempuan Malang