Masuk ke Dalam Lapas Harus Tes Kesehatan

KULONPROGO - Seluruh pengunjung atau pembesuk warga binaan di Rumah Tahanan (rutan) Klas IIB Wates, wajib menjalani tes kesehatan, guna mencegah penularan HIV/AIDS. Tes kesehatan ini dilaksanakan dengan melibatkan petugas Puskesmas Wates. Tidak hanya menjalani pemeriksaan kesehatan saja, para pengunjung juga diberikan obat gratis bagi yang diduga mengalami kelainan kesehatan atau indikasi penyakit. "Ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan hari AIDS Sedunia, pada 2 Desember," ujar Kepala Rutan Kelas IIB Wates Syamsir Alam, disela-sela pemeriksaan kesehatan, Kamis (13/11/2014). Dia melanjutkan, selain memberikan pemeriksaan kesehatan, penghuni lapas juga diberikan pelayanan kesehatan, dan melakukan kegiatan bersih-bersih kamar, serta pembenahan sketsa hunian dengan melibatkan seluruh warga binaan. Sementara itu, dokter Puskesmas Wates dr Dian Monita mengatakan, di Kulonprogo ada lima puskesmas yang ditunjuk untuk menangani pemeriksaan infeksi menular seks

Masuk ke Dalam Lapas Harus Tes Kesehatan
KULONPROGO - Seluruh pengunjung atau pembesuk warga binaan di Rumah Tahanan (rutan) Klas IIB Wates, wajib menjalani tes kesehatan, guna mencegah penularan HIV/AIDS. Tes kesehatan ini dilaksanakan dengan melibatkan petugas Puskesmas Wates. Tidak hanya menjalani pemeriksaan kesehatan saja, para pengunjung juga diberikan obat gratis bagi yang diduga mengalami kelainan kesehatan atau indikasi penyakit. "Ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan hari AIDS Sedunia, pada 2 Desember," ujar Kepala Rutan Kelas IIB Wates Syamsir Alam, disela-sela pemeriksaan kesehatan, Kamis (13/11/2014). Dia melanjutkan, selain memberikan pemeriksaan kesehatan, penghuni lapas juga diberikan pelayanan kesehatan, dan melakukan kegiatan bersih-bersih kamar, serta pembenahan sketsa hunian dengan melibatkan seluruh warga binaan. Sementara itu, dokter Puskesmas Wates dr Dian Monita mengatakan, di Kulonprogo ada lima puskesmas yang ditunjuk untuk menangani pemeriksaan infeksi menular seksualitas. Yakni puskesmas Wates, Temon II, Galur II, Panjatan II, dan Nanggulan. Setiap harinya, jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan IMS jumlahnya cukup tinggi, di atas 10 pasien. Mereka tidak hanya dari orang dewasa yang sudah menikah saja, namun ada yang masih remaja. “Kita ada pelayanan komprehensif, mulai dari pemeriksaan, pemberian obat sampai dengan konseling,” jelas Dian. Beberapa pasien yang periksa ini, beberapa ada yang menderita penyakit GO, ataupun sipilis. Mereka ini terinfeksi karena pola kehidupan seks yang tidak sehat. Mereka diwajibkan rutin melakukan pemeriksaan dan konsumsi obat. “Untuk upaya prefentif, kita juga melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada karang taruna,” tukasnya.   Sumber : sindonews.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0