Masyarakat & WBP Lapas Rangkasbitung Berlomba dalam Kebaikan Ramadan

Masyarakat & WBP Lapas Rangkasbitung Berlomba dalam Kebaikan Ramadan

Rangkasbitung, INFO PAS - Ramadan adalah bulan penuh berkah. Siapapun akan saling berlomba dalam melakukan kebaikan untuk mendapatkan pahala yang dilipatgandakan Allah SWT. Salah satunya adalah Fatayat NU dan keluarga Mulyadi Jayabaya yang memberikan hidangan takjil secara setiap hari kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Rangkasbitung.

Kepala Lapas (Kalapas) Rangkasbitung, Budi Ruswanto, mengatakan sejak hari pertama puasa, Lapas Rangkasbitung selalu menerima takjil dari Fatayat NU dan Keluarga Mulyadi Jayabaya. "Alhamdulillah, kami mendapat dukungan bagi WBP dari masyarakat yang ingin berbagi rezekinya kepada sesama di Lapas," ujar Budi, Kamis (22/4).

Ini merupakan wujud rasa kepedulian dan keikhlasan mereka kepada sesama manusia dan menjadi ladang untuk beramal, termasuk kepada para WBP Lapas Rangkasbitung. "WBP tentu sangat senang karena tidak setiap harinya menerima menu makanan tambahan berbuka seperti halnya makanan dari keluarganya sendiri. Semoga ini dapat memotivasi mereka,” harap Budi.

Pemberian takjil secara rutin bagi WBP Lapas Rangkasbitung sudah berlangsung selama beberapa tahun. Hal ini merupakan bentuk sinergi antar instansi/lembaga untuk membantu sesama. Ini juga merupakan hal yang sangat berguna dan bermanfaat bagi WBP Lapas Rangkasbitung.

Tak hanya masyarakat luar yang berlomba-lomba dalam kebaikan, WBP Lapas Rangkasbitung juga berlomba-lomba memperbanyak ibadah selama Ramadan. Bahkan, pada Ramadan kali ini sebanyak 14 WBP khatam Al-Quran hingga beberapa kali.

Kalapas menjelaskan pelaksanaan Ramadan tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya di mana tarawih dan tadarus diselenggarakan secara bergiliran dengan menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing karena dampak pandemi Coronavirus disease (COVID-19). Kendati demikian, seluruh santri binaan tetap antusias menjalankan kegiatan keagamaan di dalam Lapas.

“Kami mengajak WBP untuk menghayati kitab suci, lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan terhindar dari bahaya COVID-19. Selain itu, tadarus Al-Qur'an juga dapat mendatangkan ketenangan bagi WBP selama menjalani masa hukuman," jelas Budi.

Kepala Subseksi Pembinaan, Eka Yogaswara, mengatakan tadarus dilakukan mulai awal Ramadan hingga akhir bulan puasa untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. "Kami buat kelompok tadarus. Setiap hari satu kelompok beranggotakan tujuh santri. Alhamdulillah, sampai hari ini mendapat laporan beberapa kali khatam,” ungkap Yoga, sapaan akrabnya.

Salah satu WBP berinisial ALL menjelaskan Ramadan tahun ini menjadi momentum memperbaiki diri. ALL merupakan salah satu WBP yang berhasil khatam beberapa kali. "Saya bersama kelompok tadarus lain sudah dua kali khatam Al-Qur’an. Kami merasa sangat damai dan termotivasi untuk terus khatam seraya memaknai setiap nilainya. Semoga saya bisa terus lakukan selanjutnya," harapnya. (IR)

 

 

Kontributor: Rahmat Setiawan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0