Menkumham Minta WBP Tumbuhkan Budaya Baca

Jakarta, INFO_PAS – Menteri Hukum dan HAM (Menkumham, Yasonna H. Laoly, meminta budaya baca ditumbuhkan pada diri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan walau dengan keterbatasan yang ada. “Ketersediaan buku-buku di perpustakaan Rutan, LPAS, Lapas, LPKA, atau Bapas perlu diperbanyak dan dibuat bervariasi. Demikian pula dengan menulis, perlu dikembangkan tempat atau wahana untuk menyaurkan “keluh kesah” mereka ruang berekskpresi tersedia walau dalam keterbatasan.” Hal ini dikatakan Menkumham saat pendeklarasian Pustaka Jeruji secara nasional dalam Upacara Hari Dharma Karyadhika (HDKD) tahun 2017, Senin (30/10) di lapangan upacara Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Jakarta. Pendeklarasian Pustaka Jeruji secara nasional merupakan kelanjutan dari program yang sama di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Maros beberapa waktu lalu. Saat itu, Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab, menyambangi Lapas Maros untuk memberi dukungan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atas tingginya minat baca mereka. Najwa Shihab juga berkedempatan hadir pada Upacara HDKD Kemenkumham dan menyerukan dukungan baca tulis, tak hanya bagi WBP, tapi juga seluruh pegawai Kemenkumham. “Bersama-sama kita menghidupkan kegemaran membaca, menuju generasi baru yang lebih berdaya karena bersama buku Indonesia niscaya jaya,” ucapnya. Dukungan terhadap kegiatan baca tulis bagi WBP juga diwujudkan dalam nota kesepahaman antara Kemenkunham dengan Perpustakaan Nasional, PT. Pos Indonesia, Pustaka Bergerak, Kompas Gramedia, dan Forum Lingkar Pena tentang Peningkatan Budaya Membaca dan Menulis bagi Tahanan, Anak, Narapidana, dan Klien Pemasyarakatan. Menkumham meminta seluruh satuan kerja Kemenkumham untuk menyediakan fasilitas “pojok baca” dimana buku-bukunya bis adiperoleh dari swadaya pegawai berupa sumbangan sukarela. “Dengan adanya pojok baca tersebut semoga menambah pengetahuan pegawai sehingga mampu berkinerja tinggi, dan lebih berkualitas. Dan bagi WBP , ini sejalan dengan program pembinaan yang selama ini sudah berjalan di lapas/rutan, yakni program pembinaan kepribadian dan kemandirian,” harap Yasonna.