Pemasyarakatan se-Banjar Raya Bertekad Wujudkan P2HAM

Banjarbaru, INFO_PAS – Jajaran Pemasyarakatan se-Banjar Raya, di antaranya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIB Banjarbaru dan Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, bertekad wujudkan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia (P2HAM) di unit masing-masing. Hal ini ditegaskan masing-masing Kepala Lapas (Kalapas) dalam kegiatan Pembinaan Lembaga Publik Berbasis HAM yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan, Selasa (23/5) di Lapas Banjarbaru.

Selaku tuan rumah, Amico Balalembang yang merupakan Kalapas Banjarbaru mengatakan pihaknya selalu berusaha untuk beradaptasi terhadap segala aspek yang berkaitan dengan pelayanan, termasuk pelayanan berbasis HAM. Lapas Banjarbaru juga turut berkomitmen memberikan pelayanan dengan cepat, tepat, dan berkualitas kepada masyarakat maupun Warga Binaan.

“Kegiatan ini sangat bagus untuk segera dilaksanakan di masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT), baik pelayanan internal kepada Warga Binaan maupun masyarakat atau keluarga Warga Binaan yang berkunjung dengan memberikan pelayanan yang mengedepankan prinsip HAM tanpa memandang SARA,” ungkap Amico.

Hal senada disampaikan Kalapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo. Satuan kerja yang dipimpinnya berkomitmen untuk tidak hanya menerapkan P2HAM kepada masyarakat, namun juga kepada Warga Binaan.

“Kegiatan ini untuk makin menegaskan penyelenggaraan pelayanan publik harus terwujud dengan berlandaskan prinsip-prinsip HAM. Tidak hanya terhadap masyarakat pengguna layanan, namun juga kepada Warga Binaan. Itu menjadi komitmen kami sejak lama,” tegasnya.

Terlebih lagi, fasilitas penunjang layanan di Lapas Narkotika Karang Intan telah sepenuhnya berbasis P2HAM mulai dari tempat parkir khusus, pegangan tangan, jalur disabilitas, fasilitas kursi roda, dan sebagainya. “Kami bertekad berikan layanan publik yang memperhatikan keadilan dan ramah terhadap masyarakat berkebutuhan khusus, seperti penyandang disabilitas sebagai salah satu kelompok rentan, lanjut usia, perempuan, dan anak-anak,” tambah Wahyu.

Sebelumnya, kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan, Faisol Ali, didampingi oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Ngatirah. Dalam sambutannya, Faisol menyampaikan P2HAM bertujuan meningkatkan kualitas layanan pada semua unit kerja di lingkungan Kemenkumham. Selain berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan penerima layanan, juga harus berpedoman pada prinsip-prinsip HAM, mewujudkan unit kerja yang memberikan pelayanan yang cepat, tepat, berkualitas, tidak diskiriminatif, serta bebas dari pungutan liar, suap, korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Kita berkumpul di sini seraya membuka cakrawala pemahaman mengenai P2HAM dan mempelajari kriteria-kriteria yang harus dipenuhi agar dapat memberikan layanan yang humanis sesuai Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 2 Tahun 2022 tentang Lembaga Publik Berbasis HAM,” jelas Faisol.

Ia berharap melalui kegiatan Pembinaan Lembaga Publik Berbasis HAM, pelayanan publik di seluruh UPT di lingkungan kerja Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan makin ditingkatkan dan dijalankan dengan berlandaskan pada prinsip HAM. “Kita saling bertukar pikiran satu sama lain dalam mencari solusi dan terobosan-terobosan yang inovatif dalam meningkatkan pelayanan di lingkungan Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan," ajak Faisol.

Ia juga mengingatkan bahwa Warga Binaan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat sehingga mereka juga berhak mendapatkan P2HAM. “Kita harus menghormati, melindungi, memajukan, menegakkan, dan memenuhi HAM dalam segala sektor, khususnya di lingkungan kerja Kemenkumham,” pinta Faisol.

Selanjutnya, Kepala Seksi Pelayanan Kanwil Bank Rakyat Indonesia Kalimantan Selatan, Hamidah, menyampaikan materi pelayanan publik, tata cara melayani para pengguna layanan, dan gerak tubuh saat berkomunikasi dengan pengguna layanan. “Kita harus menerapkan mindset bahwa pekerjaan kita butuh customer atau pengguna layanan. Jadi, secara naluriah kita akan selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," jelasnya. (IR)

Kontributor: Lapas Banjarbaru, LPN Karang Intan