Pembinaan Napi Rutan Rembang Tahun 2016 Tersendat

Rembang – Pembinaan terhadap para narapidana dan tahanan di Rutan Kelas IIB Rembang tersendat. Hal itu bukan karena ada tahanan yang kabur pada 3 Februari lalu dan hingga kini belum tertangkap, melainkan lantaran dihapusnya anggaran kemandirian dari Kementerian Hukum dan HAM. Kepala Rutan Kelas IIB Rembang Suyatno menyebutkan, anggaran kemandirian sebesar Rp50 juta yang diterima oleh pihaknya pada tahun 2015 tak lagi diterima pada tahun ini. “Penghapusan anggaran kemandirian itu merupakan imbas dari rendahnya serapan APBN di Kemenkumham,” terangnya. Padahal serapan yang rendah itu bukan pada Direktorat Pemasyarakatan, tetapi dari Direktorat Imigrasi dan Direktorat Administrasi Hukum Umum. Ia masih berharap ada kebijakan lain terkait sokongan anggaran untuk pembinaan narapidana dan tahanan berupa keterampilan. “Kami juga terkendala oleh pendeknya masa hukuman dari warga binaan jika memberikan pembinaan seperti keterampilan,” tandasnya. Suyatn

Pembinaan Napi Rutan Rembang Tahun 2016 Tersendat
Rembang – Pembinaan terhadap para narapidana dan tahanan di Rutan Kelas IIB Rembang tersendat. Hal itu bukan karena ada tahanan yang kabur pada 3 Februari lalu dan hingga kini belum tertangkap, melainkan lantaran dihapusnya anggaran kemandirian dari Kementerian Hukum dan HAM. Kepala Rutan Kelas IIB Rembang Suyatno menyebutkan, anggaran kemandirian sebesar Rp50 juta yang diterima oleh pihaknya pada tahun 2015 tak lagi diterima pada tahun ini. “Penghapusan anggaran kemandirian itu merupakan imbas dari rendahnya serapan APBN di Kemenkumham,” terangnya. Padahal serapan yang rendah itu bukan pada Direktorat Pemasyarakatan, tetapi dari Direktorat Imigrasi dan Direktorat Administrasi Hukum Umum. Ia masih berharap ada kebijakan lain terkait sokongan anggaran untuk pembinaan narapidana dan tahanan berupa keterampilan. “Kami juga terkendala oleh pendeknya masa hukuman dari warga binaan jika memberikan pembinaan seperti keterampilan,” tandasnya. Suyatno memastikan, meski anggaran kemandirian dihapus, namun hingga Selasa (16/2/2016) ini, warga binaan di Rutan Rembang masih mendapat pembekalan keterampilan. “Bekal itu berupa keterampilan di bidang pertanian, peternakan, dan beragam kerajinan,” sebutnya. Di bidang pertanian, warga binaan diajari teknik menanam cabai dan terung. Di bidang peternakan, yang diajarkan baru keterampilan budidaya lele, sedangkan di bidang kerajinan, jenisnya cukup banyak. “Seperti membuat miniatur kapal atau kapal-kapalan dari bambu,” urainya. Selain itu, miniatur harley dari bahan sejenis free foam dan mebelair dari bahan kayu. Ada juga kerajinan keset dari bahan kain perca dan serabut kelapa. Sejauh ini, hasil produksi kerajinan itu dipasarkan terbatas di kalangan pegawai dan sekolah-sekolah di Kabupaten Rembang. Ia menambahkan, selain pembinaan berupa pembekalan keterampilan, warga binaan juga dibina secara jasmani dengan tenis dan olahraga senam. “Kalau secara rohani dengan pengajian rutin dua kali seminggu dari Kementerian Agama dan shalat berjamaah untuk zuhur dan asar,” imbuhnya. Menurut Suyatno, kadang kala dilakukan pula pembinaan kepada tahanan agar cerdas hukum. Salah satunya lewat bantuan hukum yang diberikan secara gratis. “Serangkaian jenis pembinaan tersebut diperlukan agar warga binaan tidak jenuh dan kelak jika bebas tidak lagi berurusan dengan hukum,” pungkasnya.(Pujianto) Sumber : mataairradio.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0