Perubahan di Bapas Surabaya Diapresiasi

Surabaya, INFO_PAS - "Sejak kunjungan saya pada Maret 2014 lalu, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surabaya telah banyak berubah." Demikian diungkapkan Direktur Bimbingan Kemasyasrakatan dan Pengentasan Anak, Priyadi, mengawali arahannya di hadapan para petugas Bapas Surabaya, Rabu (4/2). "Peran bapas akan semakin besar jika teman-teman di Bapas Surabaya siap. Bukan tidak mungkin Bapas Surabaya akan menjadi bapas percontohan," tambahnya. Mengapresiasi perubahan yang sudah dilakukan, Priyadi juga mengingatkan agar teknologi informasi segera dimaksimalkan penggunaannya di bapas yang berlokasi di Kota Sidoarjo ini. "Kedepannya proses bisnis bapas akan berbasis IT. Karena itu sedikit demi sedikit perubahan harus dilakukan. Pegawai yang tidak bisa mengikuti perubahan akan tersingkir dengan sendirinya," tegasnya. Priyadi mengakui jika dilakukan audit, maka kinerja Pemasyarakatan masih belum maksimal. Terkait hal ini, Priyadi berpesan agar Pembimbing Kemasyarakatan (PK)

Perubahan di Bapas Surabaya Diapresiasi
Surabaya, INFO_PAS - "Sejak kunjungan saya pada Maret 2014 lalu, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surabaya telah banyak berubah." Demikian diungkapkan Direktur Bimbingan Kemasyasrakatan dan Pengentasan Anak, Priyadi, mengawali arahannya di hadapan para petugas Bapas Surabaya, Rabu (4/2). "Peran bapas akan semakin besar jika teman-teman di Bapas Surabaya siap. Bukan tidak mungkin Bapas Surabaya akan menjadi bapas percontohan," tambahnya. Mengapresiasi perubahan yang sudah dilakukan, Priyadi juga mengingatkan agar teknologi informasi segera dimaksimalkan penggunaannya di bapas yang berlokasi di Kota Sidoarjo ini. "Kedepannya proses bisnis bapas akan berbasis IT. Karena itu sedikit demi sedikit perubahan harus dilakukan. Pegawai yang tidak bisa mengikuti perubahan akan tersingkir dengan sendirinya," tegasnya. Priyadi mengakui jika dilakukan audit, maka kinerja Pemasyarakatan masih belum maksimal. Terkait hal ini, Priyadi berpesan agar Pembimbing Kemasyarakatan (PK) harus bekerja benar-benar, teliti, dan hati-hati. "Jika tidak memenuhi syarat, permintaan Pembebasan Bersyarat harus ditolak. Nantinya akan ada evaluasi apakah PK bisa bekerja dengan baik atau tidak sehingga Surat Keputusan PK tidak seumur hidup," tambahnya. Mantan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kalimantan Selatan ini juga berharap agar tidak ada pagar antara PK anak dan dewasa. Semua harus bekerja bersama sesuai sistem. "Tidak ada lagi pemisahan kerja antara bagian klien anak dan dewasa karena di organisasi modern tidak ada pemisahan pekerjaan, yang ada adalah pembagian kerja," katanya. Pada kesempatan tanya jawab yang diberikan, seorang petugas PK Bapas Surabaya, Tri Pramoedjo, bertanya mengenai buku pedoman juklak/juknis PK Anak. Menanggapi hal ini, Priyadi mengatakan jika dalam waktu dekat akan didistribusikan pedoman mengenai hal itu. "Pedoman kerja untuk petugas PK sudah dibuat. Jika keberatan dengan pedoman itu, teman-teman bisa mengajukan keberatan, lengkap dengan telaahannya. Perubahan tetap dimungkinkan. Kami menerima masukan dari teman-teman di lapangan dengan alasan-alasan yang ilmiah dan masuk akal," paparnya. Menutup pertemuannya kali ini, Priyadi kembali menegaskan mengenai pentingnya perubahan. "Perubahan itu adalah mempermudah pekerjaan tanpa mengubah substansi pekerjaan," pungkasnya.     Kontributor: Sri Wijayanti

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0