Petugas Lakukan Razia, Napi Sempat Buat Ricuh

Majalengka - Keributan narapidana terjadi di ruang 3, Lapas Kelas II B Majalengka dipicu oleh adanya razia yang dilakukan sipir dan ditemukan tiga buah telefon seluler milik narapidana (napi) yang dihukum atas berbagai kasus, pidana umum, narkoba dan perlindungan anak, Rabu (11/11/2015). Menurut keterangan Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas II B Majalengkan Rohendi, aksi keributan napi penghuni ruang 3 yang ditempati 23 orang napi tersebut terjadi sekitar pukul 7.30 WIB. Pagi itu pihaknya bersama sejumlah sipir lainnya melakukan razia rutin. Ketika razia dilakukan, sipir menemukan tiga buah telefon seluler yang disimpan napi di tiga tempat, satu ditemukan di tempat sampah yang berada di pintu masuk kamar mandi. Satu lagi ditemukan di kantung plastik yang menggantung di paku dinding ruangan, dan satu lagi ditemukan di sebuah lemari pakaian yang belum diketahui pemiliknya. Tiga buah telefon seluler tersebut segera diamankan di ruan

Petugas Lakukan Razia, Napi Sempat Buat Ricuh
Majalengka - Keributan narapidana terjadi di ruang 3, Lapas Kelas II B Majalengka dipicu oleh adanya razia yang dilakukan sipir dan ditemukan tiga buah telefon seluler milik narapidana (napi) yang dihukum atas berbagai kasus, pidana umum, narkoba dan perlindungan anak, Rabu (11/11/2015). Menurut keterangan Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas II B Majalengkan Rohendi, aksi keributan napi penghuni ruang 3 yang ditempati 23 orang napi tersebut terjadi sekitar pukul 7.30 WIB. Pagi itu pihaknya bersama sejumlah sipir lainnya melakukan razia rutin. Ketika razia dilakukan, sipir menemukan tiga buah telefon seluler yang disimpan napi di tiga tempat, satu ditemukan di tempat sampah yang berada di pintu masuk kamar mandi. Satu lagi ditemukan di kantung plastik yang menggantung di paku dinding ruangan, dan satu lagi ditemukan di sebuah lemari pakaian yang belum diketahui pemiliknya. Tiga buah telefon seluler tersebut segera diamankan di ruang KPLP untuk dilakukan penyelidikan namun ketika Rohendi dan sejumlah sipir lainnya masih membicarakan penemuan telefon seluler tersebut, tiba-tiba narapidana penghuni ruangan tiga ribut hingga keluar ruangan. Mereka melempar dan menumpahkan nasi bekas sarapan mereka di dalam ruangan. Sebagian dari mereka pun keluar berteriak-teriak di lapangan bola voli yang posisinya berada persis di depan ruangan tiga. Teriakan tersebut mengagetkan sipir dan penghuni lapas lainnya sehingga sejumlah sipir segera mendatangi ruanga tersebut dan mengamankan 23 narapidana yang menghuni ruangan 3 tersebut. “Setiap pukul 7.00 WIB kami biasa melakukan apel, setelah itu melakukan razia rutin di ruangan napi yang setiap harinya dilakukan secara bergilir, kebetulan pagi ini kami merajia ruangan tiga dan kami menemukan tiga buah telefon seluler yang entah milik siapa karena ketika ditanyakan tidak ada seorangpun yang mengakuinya,” ungkap Rihendi. Karena tidak ada yang mengakui, pihaknya berencana melakukan penyelidikan atas kepemilikan telefon tersebut, namun ketika masih berunding dengan petugas lainnya keributan terjadi. eruntung aksi yang dilakukan napi tidak sampai berlanjut karena saat itu pula pihak lapas segera mengabari pihak Kepolisian dan sejumlah anggota kepolisian segera mengamankan situasi. Dijelaskan Rohendi keributan di lapas Majalengka baru kali ini terjadi, sebelumnya setiap pagi razia dilakukan dan ditemukan telefon seluler tidak pernah ada reaksi dari napi. Keributan tersebut diduga setelah adanya napi narkoba kiriman dari Bandung, yang sejak seminggu yang lalu diuji coba untuk disebar ke tiap ruangan. “Awalnya napi narkoba ini kami buat satu ruangan, namun begitu ada kejadian 6 napi yang positif mengkonsumsi narkoba mereka disebar ke sejumlah ruangan, di setiap ruangan ada dua hingga tiga napi kasus narkotika, harapannya bisa saling mengingatkan antar napi ketika ada kekeliruan yang dilakukan napi narkoba,” papar Rohendi. Upaya selanjutnya menurut Rohendi, pihaknya menunggu hasil rumusan bersama Kepala Lapas Majalengka Mulyadi yang saat ini sedang mengikuti pelatihan selama satu minggu. Wakapolres Majalengka Komisaris Polisi Handrio Wicaksono mengatakan begitu mendapat laporan dari pihak Lapas pihaknya segera datang ke lokasi kejadian. Kehadirannya selain disertai anggota Dalmas, juga Intel, Reskrim dan Satuan Narkoba. “Ini dipicu oleh adanya razia yang kemudian ditemukan tiga buah telefon seluler di berbagai tempat, nampaknya mereka tidak terima telefonnya dirazia sehingga berteriak-teriak menumpahkan sisa makanan yang ada di baki. Mungkin juga mereka merasa terganggu baru saja makan dirazia,” ungkap Handrio. Menurut Handrio pengamanan lapas sementara akan terus dilakukan baik pengamanan terbuka maupun pengamanan tertutup. “Sekarang situasi sudah terkendali, pengamanan sebagian besar ditarik kembali,” kata Handrio Wicaksono.(Tati Purnawati/A-147) Sumber : pikiran-rakyat.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0