Petugas Pemasyarakatan Sulawesi Barat Diajari Ilmu Intelijen

Mamuju, INFO_PAS – Sebanyak 16 peserta asal Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan wilayah Sulawesi Barat mendapat pembelajaran ilmu intelijen dalam pelaksanaan Konsultasi Teknis Pemasyarakatan di Bidang Keamanan, Jumat (26/5). Narasumber kegiatan tersebut berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan Komando Resort Militer 142 Mamuju. Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv PAS) Sulawesi Barat, Farid Junaedi, berharap insan Pemasyarakatan memiliki kompetensi yang mumpuni di bidang intelijen. “Semoga dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada petugas Pemasyarakatan tentang intelijen sehingga dapat mencegah dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” harap Farid. Materi yang disampaikan oleh narasumber dari Komando Resort 142 Mamuju, Letnan Kolonel Thomas Rudianto  selaku Kepala Seksi Intel Korem 142 Mamuju adalah tentang Badan Pengumpul Keterangan (BAPULKET) dan materi tentang Kontra Intelijen. Ia menegaskan  bahwa pengumpulan keterangan sangat diperlukan oleh petugas guna mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. “Materi ini bertujuan memberikan kesadaran kepada petugas bahwa selain sebagai organik mereka juga sebagai orang yang bisa mengumpulkan keterangan atau informasi kepada pimpinan sehingga deteksi dini akan tercapai sehingga suatu permasalahan bisa segera diambil keputusan,” tegasnya. Sementara itu, narasumber dari BIN Wilayah Sulawesi Barat, Kolonel Arman Dahlan seaku Pelaksana Operasi BIN Sulawesi Barat menyampaikan materi tentang “Penggalangan.” Menurutnya, ilmu penggalangan sangat dibutuhkan oleh petugas Pemasyarakatan. “Di dalam itu terdiri dari bermacam-macam orang dan kepentingan, khususnya narapidana. Jika unsur-unsur yang mengamankan mereka tidak mengerti penggalangan, kita juga tidak berharap mereka dimaksimalkan oleh narapidana. Jadi, dengan mempelajarai teknik penggalangan ini, kita dapat mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan,” urainya. Pada sesi penutupan, Kadiv PAS Sulawesi Barat menyampaikan pihaknya sudah terbiasa dengan penggalangan, tetapi tidak tahu kalau sudah melakukan itu. Oleh karena itu, ia meminta jajarannya agar jangan sampai digalang oleh narapidana. “Banyak kejadian dimana narapidana-narapidana dengan sabar menggalang petugas. Selalu konsisten, komitmen terhadap tugas, harus tahu diri, dan harus ingat akan Tuhan Yanh Maha Esa. Semuanya kembali kepada ketakwaan kita,” pesan Farid.     Kontributor: Fathurahman