PRESS RELEASE: Karya Narapidana Berkualitas Ekspor Terpajang Saat Kunjungan 40 Duta Besar Negara Tetangga Di Lapas Klas I Cipinang

Jakarta, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan terus berupaya mengembangkan dan menggali potensi diri Warga Binaan Pemasyarakatan yang terkungkung dalam jerujui besi dan tingginya tembok bangunan Lembaga Pemasyarakatan.
 
Dengan semangat perjuangan kemerdekaan yang telah dicapai Bangsa Indonesia selama 71 tahun, warga binaan pemasyarakatanpun turut ambil andil dalam semangat perjuangan kemerdekaaan dengan menanam nilai nilai budaya kebangsaan.
 
PRESS RELEASE: Karya Narapidana Berkualitas Ekspor Terpajang Saat Kunjungan 40 Duta Besar Negara Tetangga Di Lapas Klas I Cipinang
Jakarta, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan terus berupaya mengembangkan dan menggali potensi diri Warga Binaan Pemasyarakatan yang terkungkung dalam jerujui besi dan tingginya tembok bangunan Lembaga Pemasyarakatan.
 
Dengan semangat perjuangan kemerdekaan yang telah dicapai Bangsa Indonesia selama 71 tahun, warga binaan pemasyarakatanpun turut ambil andil dalam semangat perjuangan kemerdekaaan dengan menanam nilai nilai budaya kebangsaan.
 
Nilai nilai budaya kebangsaan tersebut dituangkan dalam perlombaan olahraga tradisional yang akan dilaksanakan oleh warga binaan pemasyarakatan Lapas Cipinang dan disaksikan oleh 40 Duta Besar Negara tetangga. Perlombaan yang akan ditampilkan oleh warga binaan pemasyarakatan Lapas Cipinang diantaranya adalah Egrang, Bakiak (Terompah Panjang), Balap Karung, Panjat Pinang, dan Bambu Gila, Sabtu (20/08).
 
Hal ini seiring dengan jalan perubahan yang tertuang dalam visi dan misi Pemerintahan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla untuk Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Visi dan misi tersebut diharapkan dapat melahirkan Indonesia Hebat untuk menyelesaikan problema pokok bangsa yang salah satunya adalah Kelemahan Sendi Perekonomian Bangsa. Untuk memajukan perekonomian bangsa, maka pemasyarakatan turut serta dalam membangun perekonomian bangsa melalui hasil karya warga binaan pemasyarakatan menuju Lapas Produktif yang memproduksi hasil karya narapidana yang dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional.
 
Adapun produk ekspor yang dipamerkan antara lain Lapas Klas IIA Pontianak, Kalimantan Barat berjaya dengan tikar kayu, yang bangga dengan label :Tikar Kayu Ponti” produk yangtelah melanglang buana ke Negeri Serawak Malaysia. Lapas Klas I Cirebon, Jawa Barat telah dilengkapi teknologi tinggi untuk menghasilkan industri tenun, kursi rotan sintetis, yang telah diekspor ke mancanegara. Nigeria menjadi tujuan ekspor, produksi tekstil pakaian jadi di Lapas Klas I Cipinang, Jakarta. Lapas KlasIIA Ambarawa, Jawa Tengah bekerjasama dengan pihak ketiga berhasil mengekspor sarung tangan Baseball sampai ke negeri Paman Sam Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia dan Kanada.
 
Sejalan dengan visi dan misi Revitalisasi, Lapas Industri harus dibangkitkan kembali mengingat persaingan regional mulai diberlakukan dengan disepakatinya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) diharapkan dengan Lapas sebagai sentra industri dapat menyokong produktivitas masyarakat sekitar dan sekaligus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para sumber daya khususnya narapidana.
 
Setelah mereka bebas diharapkan dapat menjadi agen-agen yang berkontribusi kepada masyarakat melaui pengembangan industri yang berkelanjutan, hal tersebut dapat menggerakan sekaligus memperkuat sendi-sendi ekonomi bangsa, merubah yang dulu narapidana sebagai “sampah masyarakat” menjadi lebih produktif sebagaimana tujuan dan cita-cita pemasyarakatan Yaitu agar Warga Binaan Pemasyarakatan menyadari kesalahannya, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0