Press Release: Pustaka Jeruji, Membuka Jendela Dunia

Jakarta - Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia hadir untuk mendukung dideklarasikannya Pustaka Jeruji secara nasional pada Upacara Peringatan Hari Dharma Karyadhika (HDKD) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Senin (30/10). Pustaka Jeruji merupakan wadah baca yang pertama kali dideklarasikan di Lembaga Pemasyarakatan Maros, Senin (16/10) lalu sebagai bentuk dukungan terhadap minat baca Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang membeludak. Najwa pun hadir di momen yang sangat berharga tersebut. Ia sempat menyelipkan satu kalimat bijak, mengutip ungkapan Sang Proklamator, Bung Hatta, "Aku rela dipenjara asalkan bersama buku karena dengan buku aku bebas." Najwa juga mencontohkan Negara Brazil yang memberikan reward potongan masa pidana empat hari kepada narapidananya yang telah selesai membaca satu buku. [caption id="attachment_51506" align="aligncenter" width="300"] Press Release: Pustaka Jeruji, Membuka Jendela Dunia

Jakarta - Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia hadir untuk mendukung dideklarasikannya Pustaka Jeruji secara nasional pada Upacara Peringatan Hari Dharma Karyadhika (HDKD) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Senin (30/10). Pustaka Jeruji merupakan wadah baca yang pertama kali dideklarasikan di Lembaga Pemasyarakatan Maros, Senin (16/10) lalu sebagai bentuk dukungan terhadap minat baca Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang membeludak. Najwa pun hadir di momen yang sangat berharga tersebut. Ia sempat menyelipkan satu kalimat bijak, mengutip ungkapan Sang Proklamator, Bung Hatta, "Aku rela dipenjara asalkan bersama buku karena dengan buku aku bebas." Najwa juga mencontohkan Negara Brazil yang memberikan reward potongan masa pidana empat hari kepada narapidananya yang telah selesai membaca satu buku. [caption id="attachment_51506" align="aligncenter" width="300"] Menkumham memimpin Upacara HDKD 2017[/caption] Pada rangkaian Upacara HDKD, untuk mendukung minat baca dan tulis WBP, ditandatangani pula Nota Kesepahaman antara Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) dengan Perpustakaan Nasional, PT. Pos Indonesia, Pustaka Bergerak, Kompas Gramedia, dan Forum Lingkar Pena tentang Peningkatan Budaya Membaca dan Menulis bagi Tahanan, Anak, Narapidana, dan Klien Pemasyarakatan. Yassona H. Laoly selaku Menkumham memberikan dukungan penuh kerja sama untuk minat baca tulis tersebut. "Tahanan, Anak, Narapidana, dan Klien Pemasyarakatan adalah bagian dari warga negara yang termarjinalkan karena perbuatan mereka telah melanggar hukum. Namun, kesempatan untuk memperluas pengetahuan tetap menjadi hak mereka. Karya tulisan pun dapat mereka hasilkan meskipun dalam belenggu terali besi," ucapnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Ma'mun, mengatakan banyak dampak positif yang akan dirasakan dengan tingginya minat baca WBP. "Kalau kita telaah lebih dalam, dengan mereka membaca, dari sisi keamanan dan ketertiban akan lebih terkendali. Ditambah lagi bertambahnya ilmu pengetahuan mereka dan sudah pasti kualitas mereka pun meningkat. Bukankah itu hasil yang kita harapakan dari pembinaan," kata Ma'mun. [caption id="attachment_51508" align="aligncenter" width="300"] penandatanganan MoU[/caption] Hari itu, seluruh pegawai Kemenkumham ikut menyumbangkan minimal satu buku setiap orangnya. "Buku-buku tersebut akan disumbangkan ke seluruh Pustaka Jeruji di Indonesia untuk mendukung dan memotivasi minat baca WBP," kata Sri Puguh Budi Utami selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Pada seremonial tersebut diserahkan juga secara simbolis dukungan buku-buku kepada perwakilan narapidana. Bahkan, Najwa menyerukan secara langsung di hari besar Kemenkumham tersebut, bukan hanya support baca dan tulis kepada WBP, tetapi seluruh jajaran Kemenkumham. Sebuah booth berdisain jeruji menjadi perlambang tekad untuk bersatunya kekuatan menjadi bagian insan baca tulis untuk menguak cakrawala pengetahuan, membuka dunia.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0