Ratusan Warga Binaan Lapas Tabanan Jalani Skrining ACF TBC

Ratusan Warga Binaan Lapas Tabanan Jalani Skrining ACF TBC

Tabanan, INFO_PAS – Ratusan Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan jalani Skrining Active Case Finding (ACF) TBC Tahun 2023, Selasa (29/8). Bertempat di Aula Candra Prabhawa Lapas Tabanan, kegiatan ini bersinergi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, Dinkes Kabupaten Tabanan, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tabanan III, dan Tirta Medical Centre.

Kepala Lapas Tabanan, Heri Aris Susila, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada stakeholder internal maupun eksternal sehingga Skrining TBC ini dapat dilaksanakan di Lapas Tabanan. Terlebih lagi, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS.06-PK.06.07-710 tentang Skrining TBC dengan Intervensi Rotgen Dada untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan massif pada kelompok komunal yang berisiko tinggi/rentan terhadap penularan/penyebaran di dalam komunitas, khususnya Lapas/Rutan.

“Ini merupakan bentuk perhatian kami atas hak-hak yang wajib dilaksanakan dalam hal pelayanan kesehatan bagi seluruh Warga Binaan,” terang Heri.

Adapun skrining ini diikuti 178 Warga Binaan Lapas Tabanan. Skrining gejala dilaksanakan oleh Tim Medis Lapas Tabanan dengan Koordinator Kepala Subseksi Perawatan Narapidana/Anak Didik, Hari Yogeswara. Sementara itu, Skrining CXR dilakukan oleh Tim Vendor X-Ray Tirta Medical Centre didampingi petugas Dinkes Provinsi Bali, Dinkes Kabupaten Tabanan, dan Puskesmas Tabanan III. Dilaksanakan pula Supervisi Skrining ACF TBC oleh Tim Supervisi dari Kemenkes RI.

Hari menjelaskan Skrining ACF TBC merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi TBC atau tidak mengingat TBC merupakan infeksi bakteri serius. Infeksi ini, terutama menyerang paru-paru, tapi juga dapat terjadi pada bagian lain tubuh.

"Ini merupakan deteksi dini sebagai langkah mitigasi Lapas Tabanan terhadap penularan penyakit TBC dan untuk mengontrol kesehatan seluruh Warga Binaan," jelas Hari.

Adapun hasil sementara Skrining ACF TBC di Lapas Tabanan terdapat satu Warga Binaan dengan gejala (+) X-Ray (+), sembilan Warga Binaan dengan gejala (+) X-Ray (-), dan delapan Warga Binaan dengan gejala (-) X-Ray (+) sehingga dilanjutkan dengan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) bagi 18 Warga Binaan tersebut. TCM sendiri merupakan metode pemeriksaan TBC untuk menilai keparahan penyakit dilihat dari kondisi klinis, daya tahan tubuh, kasus lama atau kasus baru, dan kuman yang menyerang apakah resisten terhadap obat antituberkulosis atau tidak. (IR)


 

Kontributor: Lapas Tabanan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0