Kebumen, INFO_PAS – Jajaran Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kebumen bersama Kepolisian Resor (Polres) Kebumen melakukan razia bersama terhadap penghuni rutan, baik fisik, barang-barang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), maupun lingkungan dalam rutan, Rabu (25/1). Koordinasi dan kerja sama ini dilakukan demi menciptakan kondisi Rutan Kebumen yang aman.
“Lebih baik mencegah dari pada menindak. Kita belajar dari situasi kondisi di luar kota Kebumen dengan adanya pelarian di Nusakambangan, tahanan narkoba kepolisian, dan tempat lainnya beberapa hari yang lalu sehingga perlu diantisipasi agar keadaan kondusif tetap terpelihara,†tegas Kepala Rutan (Karutan) Kebumen, Sutopo Berutu.
Dalam razia tersebut, petugas gabungan menggeledah fisik dan barang milik WBP, tembok kamar, serta ventilasi kamar hunian. Hasilnya, petugas menemukan satu buah jarum, karung goni, dan tali bahan kain sarung bekas sepanjang 1,5 meter.
“Barang-barang itu kami sita karena dikhawatirkan menjadi alat bunuh diri walaupun dari pengakuan penghuni hanya untuk tali tempat tidur,†ujar Kepala Polres (Kapolres) Kebumen, AKBP Alpen.
Razia tersebut berjalan lancar karena dilaksanakan secara humanis dengan tetap memperhatikan aspek keamanan. Sebelum Razia dimulai, para WBP terlebih dulu dikumpulkan dan diingatkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta agar menghindari pelanggaran tata tertib di rutan, apalagi yang mengarah pidana.
Usai razia, Kapolres Kebumen menawarkan diri kepada Karutan Kebumen untuk memberikan ceramah bagi WBP pada kesempatan lain, tepatnya Jumat (27/1) esok sembari membawa kue untuk seluruh penghuni rutan. Hal ini pun disambut meriah oleh WBP Rutan Kebumen.
Kepada rekan media yang meliput jalannya razia, Karutan Kebumen menyampaikan terima kasih atas razia yang terselenggara dengan baik dan kondusif. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini Rutan Kebumen dihuni oleh 134 orang dimana tindak pidana tertinggi adalah kasus asusila diikuti pencurian, perjudian, narkoba, dan kasus lainnua.
“Jujur kami sangat prihatin dengan tingginya kasus asusila di rutan karena berkaitan dengan moral dan iman. Kiranya perlu kerja keras seluruh komponen masyarakat, alim ulama, organisasi masyarakat, dan penegak hukum lainnya agar pelaku amoral di masyarakat bisa dikendalikan,†ungkap Karutan.
Sutopo menjelaskan mayoritas penyebabnya adalah kemajuan IT dimana semakin mudahnya mengakses konten negatif via ponsel. “Kiranya perlu mendapat perhatian serius, apalagi Kabupaten Kebumen memiliki motto “Kebumen Beriman,†harapnya.
Â
Kontributor: Rutan Kebumen