Rutan dan Lapas Dibidik

Balikpapan, Upaya menekan peneluran immunodeficiency virus ( HIV) tak hanya hanya menyasar masyarakat di lingkungan kerja, dan dunia pendidikan. Dalam waktu dekat Pemkot bersama-sama LSM dan sejumlah stake holder terkait akan menyasar Warga Binaan Rumah Tahanan ( Rutan) serta Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ) yang berlokasi di Balikpapan Selatan. Kesepakatan tersebut menjadi pembahasan lintas sector saat berlangsungnya case conference di Aula ‘Aisyiah, Selasa ( 5/6).
“ Kami bersyukur kerjasama seperti ini kembali berla
Balikpapan, Upaya menekan peneluran immunodeficiency virus ( HIV) tak hanya hanya menyasar masyarakat di lingkungan kerja, dan dunia pendidikan. Dalam waktu dekat Pemkot bersama-sama LSM dan sejumlah stake holder terkait akan menyasar Warga Binaan Rumah Tahanan ( Rutan) serta Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ) yang berlokasi di Balikpapan Selatan. Kesepakatan tersebut menjadi pembahasan lintas sector saat berlangsungnya case conference di Aula ‘Aisyiah, Selasa ( 5/6).
“ Kami bersyukur kerjasama seperti ini kembali berlangsung. Demi kesehatan warga binaan tentu Rutan dan Lapas sangat mendukung kerjasama di bidang kesehatan seperti ini “ kata Elfera, mewakili Rutan dan Lapas secara berlangsung.
Fera menjelaskan sosialisasi bahaya HIV dilanjutkan pemeriksaan kesehatan terhadap para terduga telah dilakukan dalam periode tahun 2013 hingga 2015. Dua tahun kemudian, kegiatan ini sempat vakum dan kini kembali ada penawaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan didahului sosialisasi dengan cakupan diperluas yakni TB dan HIV. “ Semoga kerja sama yang akan dituangkan dalam penandatangan Mou ini berhasil. “ Harap dia.
Staf Ahli Walikota Dyah Muryani menyatakan senang dengan rencana kerjasama di bidang kesehatan ini. TB, ia menjelaskan, penyebarannya begitu cepat karena melalui media udara. Orang tidak akan mengira ketika ia terjangkit TB dan dibutuhkan kedisiplinan minum obat selama 6 bulan untuk menyembuhkanya.
“ Penanganan TB dan HIV/AIDS secara kolaborasi ini sangat bagus. Apalagi banyak pihak yang member dukungan. Kedepan perlu regulasi secara khusus guna mengantisipasi seandainya tidak ada dana hibah dari funding untuk penanganan kedua penyakit tersebut,†terangnya.
Sementara untuk HIV lanjut Dyah yang juga Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Balikpapan dapat menular melalui cairan darah, sperma, dan air susu ibu. Orang yang tertular HIV kekebalanya tubuhnya akan melemah sehingga sangat mudah terserang berbagai penyakit terutama TB. Â
Wakil ketua Komisi IV, Aminuddin yang hadir dalam acara mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menggodok regulasi yang akan mengatur tentang penanganan penyakit menular. Kepada pihak-pihak terkait diharapkan berbagai masukan sebelum nantinya rancangan tersebut disahkan menjadi peraturan daerah.
Selain legislatif, dukungan kolaborasi penanganan TB dan HIV dilontarkan sejumlah instansi. Dinas kominfo menyampaikan kesiapannya untuk menyediakan berbagai saluran media dalam menyebarkan informasi tentang TB dan HIV. Sementara Kepala DP3AKB Sri Wahyuningsih mengajak pihak terkait untuk memanfaatkan program Pusat Informasi dan Konseling ( PIK). Yang sudah terbentuk di masyarakat dan sekolah, serta Kampung Keluarga Berencana ( KB) untuk sosialisai TB dan HIV.
“ Jadwalnya akan kami share sehingga sosialisasi TB dan HIV bisa bergabung ke dalamnya imbuh dia. ( yud)  Â
Sumber: Balikpapan Post
What's Your Reaction?
Balikpapan, Upaya menekan peneluran immunodeficiency virus ( HIV) tak hanya hanya menyasar masyarakat di lingkungan kerja, dan dunia pendidikan. Dalam waktu dekat Pemkot bersama-sama LSM dan sejumlah stake holder terkait akan menyasar Warga Binaan Rumah Tahanan ( Rutan) serta Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ) yang berlokasi di Balikpapan Selatan. Kesepakatan tersebut menjadi pembahasan lintas sector saat berlangsungnya case conference di Aula ‘Aisyiah, Selasa ( 5/6).
“ Kami bersyukur kerjasama seperti ini kembali berla

Balikpapan, Upaya menekan peneluran immunodeficiency virus ( HIV) tak hanya hanya menyasar masyarakat di lingkungan kerja, dan dunia pendidikan. Dalam waktu dekat Pemkot bersama-sama LSM dan sejumlah stake holder terkait akan menyasar Warga Binaan Rumah Tahanan ( Rutan) serta Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ) yang berlokasi di Balikpapan Selatan. Kesepakatan tersebut menjadi pembahasan lintas sector saat berlangsungnya case conference di Aula ‘Aisyiah, Selasa ( 5/6).
“ Kami bersyukur kerjasama seperti ini kembali berlangsung. Demi kesehatan warga binaan tentu Rutan dan Lapas sangat mendukung kerjasama di bidang kesehatan seperti ini “ kata Elfera, mewakili Rutan dan Lapas secara berlangsung.
Fera menjelaskan sosialisasi bahaya HIV dilanjutkan pemeriksaan kesehatan terhadap para terduga telah dilakukan dalam periode tahun 2013 hingga 2015. Dua tahun kemudian, kegiatan ini sempat vakum dan kini kembali ada penawaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan didahului sosialisasi dengan cakupan diperluas yakni TB dan HIV. “ Semoga kerja sama yang akan dituangkan dalam penandatangan Mou ini berhasil. “ Harap dia.
Staf Ahli Walikota Dyah Muryani menyatakan senang dengan rencana kerjasama di bidang kesehatan ini. TB, ia menjelaskan, penyebarannya begitu cepat karena melalui media udara. Orang tidak akan mengira ketika ia terjangkit TB dan dibutuhkan kedisiplinan minum obat selama 6 bulan untuk menyembuhkanya.
“ Penanganan TB dan HIV/AIDS secara kolaborasi ini sangat bagus. Apalagi banyak pihak yang member dukungan. Kedepan perlu regulasi secara khusus guna mengantisipasi seandainya tidak ada dana hibah dari funding untuk penanganan kedua penyakit tersebut,†terangnya.
Sementara untuk HIV lanjut Dyah yang juga Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Balikpapan dapat menular melalui cairan darah, sperma, dan air susu ibu. Orang yang tertular HIV kekebalanya tubuhnya akan melemah sehingga sangat mudah terserang berbagai penyakit terutama TB. Â
Wakil ketua Komisi IV, Aminuddin yang hadir dalam acara mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menggodok regulasi yang akan mengatur tentang penanganan penyakit menular. Kepada pihak-pihak terkait diharapkan berbagai masukan sebelum nantinya rancangan tersebut disahkan menjadi peraturan daerah.
Selain legislatif, dukungan kolaborasi penanganan TB dan HIV dilontarkan sejumlah instansi. Dinas kominfo menyampaikan kesiapannya untuk menyediakan berbagai saluran media dalam menyebarkan informasi tentang TB dan HIV. Sementara Kepala DP3AKB Sri Wahyuningsih mengajak pihak terkait untuk memanfaatkan program Pusat Informasi dan Konseling ( PIK). Yang sudah terbentuk di masyarakat dan sekolah, serta Kampung Keluarga Berencana ( KB) untuk sosialisai TB dan HIV.
“ Jadwalnya akan kami share sehingga sosialisasi TB dan HIV bisa bergabung ke dalamnya imbuh dia. ( yud)  Â
Sumber: Balikpapan Post
What's Your Reaction?






