Marabahan, INFO_PAS - Menyambut datangnya Bulan Muharram, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Marabahan kembali mengadakan tradisi pembuatan bubur asyura dan syukuran yang dalam penanggalan Islam yang merupakan bulan muhasabah diri akan amal perbuatan di masa lalu dan pedoman bagi masa yang akan datang. Tradisi ini sangat kental dan sudah turun-temurun, khususnya bagi masyarakat Banjar Kalimantan Selatan yang bermukim di Marabahan.
Tradisi ini juga dijadikan momentum memperetat tali silaturahmi antar petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berlangsung setiap tahunnya di Rutan Marabahan. Adalah Salmiah dan Matleh, petugas Rutan Marabahan yang sibuk menpersiapkan peralatan memasak dan rempah-rempah bubur asyura bersama para WBP, Selasa (11/10).
“Bubur asyura khas Banjar bukanlah sembarang bubur, ada kekhasan tertentu dari bubur-bubur asyura di daerah lain di Indonesia,†terang Salmiah.
Kepala Sub Seksi Pengelolaan Rutan Marabahan ini menuturkan bubur yang sudah matang kemudian dibagikan kepada seluruh WBP dan petugas diawali dengan membaca doa untuk keselamatan.
“Tradisi seperti ini harus tetap lestari agar tidak hilang dimasa yang akan datang,†pungkasnya.
Kontributor: Rutan Marabahan