Rutan Pelaihari dan PLTU Asam-Asam Segera Resmikan PKS Pemanfaatan Limbah FABA

Pelaihari, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pelaihari dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam segera resmikan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pemanfaatan limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai bahan produktif dalam program pembinaan Warga Binaan. Finalisasi PKS berlangsung pada Rabu (18/8) oleh Kepala Rutan Pelaihari, Eri Triyanto, beserta staf dengan perwakilan PLTU Asam-Asam.

Finalisasi PKS ini menjadi sinergi antara Pemasyarakatan dan sektor energi dalam menciptakan program pembinaan yang ramah lingkungan dan berorientasi pemberdayaan. “Pemanfaatan limbah FABA ini akan kami integrasikan dalam program pembinaan kemandirian Warga Binaan, seperti produksi paving block, batako, dan kegiatan lainnya yang bernilai ekonomis,” terang Eri.

Manajer PT PLN (Persero) UPK Asam-Asam, Reo Yanuar Hadi, menyambut positif kerja sama tersebut. Ia menegaskan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab adalah komitmen PLN dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Kami sangat mendukung kerja sama ini sebagai kontribusi kami terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya Warga Binaan. Limbah FABA yang selama ini menjadi tantangan pengelolaan, kini bisa menjadi solusi produktif jika dimanfaatkan secara tepat,” kata Reo.

Finalisasi PKS ini juga menyepakati sejumlah prinsip penting, seperti aspek legalitas, keamanan, dan keberlanjutan dalam proses distribusi dan pemanfaatan limbah FABA. Rencana ke depan akan mencakup pelatihan teknis pemanfaatan material dan monitoring dampak terhadap program pembinaan.

Diharapkan kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis dan ekonomis, tetapi juga menciptakan keterampilan praktis bagi Warga Binaan sebagai bekal pascapembebasan. Untuk itu, Rutan Pelaihari terus berkomitmen mengembangkan program pembinaan inovatif yang melibatkan kemitraan dengan sektor industri dan energi sebagai strategi penguatan reintegrasi sosial dan pengurangan residivisme. (IR)

Kontributor: Rutan Pelaihari