Sambut Hari Ibu, Isak Tangis Pecah di LP Perempuan Pekanbaru

Pekanbaru - Suasana haru begitu terasa di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Perempuan di Pekanbaru. Isak tangis pecah bersama saat kaum Hawa memperingati Hari Ibu. Para pemerhati perempuan dari Lembaga Bantuan Peduli Anak Riau (LBPAR) Rosmanini bersama anggota DPRD Riau, Ade Hartati menggelar acara Hari Ibu. Pilihannya, mereka menggelar acara tersebut di LP Perempuan Pekanbaru, Rabu (20/12/2017). Pemerhati perempuan ini menggandeng sejumlah instansi terkait, Dinas Koperasi, Disperindag Pekanbaru dan Polresta Pekanbaru. Untuk memperingati Hari Ibu itu, acara dibuat sederhana dengan hiburan orgen tunggal dan makan bersama. Walau acaranya sederhana, sepertinya hari ini benar-benar dimanfaatkan para Napi dan tahanan yang ada untuk menghilangkan sejenak kejenuhan di dalam penjara. Acara hiburan ini pun disambut baik Kepala LP Perempuan, Tri Anna. Para Napi dan tahanan yang satu kawasan dengan LP Anak ini, suasana cukup meriah. Salah seorang tahanan, Dewi Ambon (24) yang tersan

Sambut Hari Ibu, Isak Tangis Pecah di LP Perempuan Pekanbaru
Pekanbaru - Suasana haru begitu terasa di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Perempuan di Pekanbaru. Isak tangis pecah bersama saat kaum Hawa memperingati Hari Ibu. Para pemerhati perempuan dari Lembaga Bantuan Peduli Anak Riau (LBPAR) Rosmanini bersama anggota DPRD Riau, Ade Hartati menggelar acara Hari Ibu. Pilihannya, mereka menggelar acara tersebut di LP Perempuan Pekanbaru, Rabu (20/12/2017). Pemerhati perempuan ini menggandeng sejumlah instansi terkait, Dinas Koperasi, Disperindag Pekanbaru dan Polresta Pekanbaru. Untuk memperingati Hari Ibu itu, acara dibuat sederhana dengan hiburan orgen tunggal dan makan bersama. Walau acaranya sederhana, sepertinya hari ini benar-benar dimanfaatkan para Napi dan tahanan yang ada untuk menghilangkan sejenak kejenuhan di dalam penjara. Acara hiburan ini pun disambut baik Kepala LP Perempuan, Tri Anna. Para Napi dan tahanan yang satu kawasan dengan LP Anak ini, suasana cukup meriah. Salah seorang tahanan, Dewi Ambon (24) yang tersandung kasus dugaan penadah ini, tampil membawakan lagu Ambon 'Sio Mamae'. Sambil bernyanyi, Dewi tak kuasa menahan air matanya yang jatuh ke pipinya. Spontan, para warga binaan inipun turut hanyut dalam lagu tersebut. Mereka sama-sama menangis sembari mengikuti lirik lagu dari Indonesia Timur itu. Suara Dewi yang merdu itu menjadi keindahan tersendiri dalam hiburan orgen tunggal ini. Apa lagi, lirik lagu 'Sio Mamae' merupakan bentuk penghormatan kepada seorang ibu. Warga binaan pun larut dalam kesedihan. "Saya merantau ke Pekanbaru ini sudah 12 tahun, selama itu pula saya tak pernah pulang kampung, tak pernah komunikasi dengan orang tua saya. Saya rindu sama mama di kampung," kata Dewi usai bernyanyi dengan tangis yang mendalam. Dewi pun dipeluk rekan-rekannya yang juga berlinang air mata. Napi lainnya menyebutkan, selama ini acara hiburan orgen tunggal biasanya hanya diadakan saat hari kemerdekaan 17 Agustus. Namun adanya acara di Hari Ibu, membuat mereka senang. Ternyata masih ada pihak yang peduli dengan mereka yang hidup di balik jeruji besi. "Acara ini menghibur kami. Ternyata masih ada orang di luar sana yang masih mau memperhatikan kami di penjara ini," kata Napi narkoba Afdewi Yulinda (49) yang divonis 6 tahun penjara sembari berlinang air mata. "Saya sebagai ibu merindukan anak-anak. Saya ingin segera bebas untuk berkumpul kembali dengan anak-anak," kata Afdewi yang memiliki 8 orang anak. Koordinator LBPAR, Rosmaini mengatakan, pihaknya melakukan acara tersebut, sebagai bentuk perhatian para kaum ibu terlebih yang ada di dalam penjara. "Mereka juga orang-orang mestinya tetap kita perhatikan walau mereka ada di LP. Mereka adalah ibu-ibu bagi anak-anaknya, mereka yang melahirkan, mereka yang membesarkan, walau satu sisi mereka ada kesalahan," kata Rosmaini. Sementara itu, Kepala LP Perempuan, Tri Annas mengatakan, pihaknya sangat terbantu atas kunjungan LBPAR dan anggota DPRD Riau, Ade Hartati yang telah menyempatkan untk melihat warga binaan. "Tadi mereka bawa dinas terkait. Alhamdulillah, dinas koperasi, disperindag akan membantu kami untuk memasarkan hasil kerajinan tangan yang dibuat warga binaan di sini," kata Tri. Tri menjelaskan, di LP Perempuan saat ini ada 291 orang yang terdiri dari tahanan dan napi. Sebagian besar penghuninya adalah napi dan tahanan yang tersandung narkoba. "Ada 207 tahanan dan napi yang tersandung narkoba. Selebihnya ada kasus korupsi, traficking, perjudian, penipuan dan ada dua bayi yang lahir di sini," kata Tri. (cha/asp) Sumber: Detik.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0