Segera, Narapidana Dapat Lanjutkan Kuliah di Dalam Lapas

Jakarta, INFO_PAS - Narapidana sebagai Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) segera dapat melanjutkan jenjang pendidikan Sarjana di dalam Lapas. “ Saat ini Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) telah menyusun langkah-langkah persiapan Lapas dan Perguruan Tinggi yang akan terlibat dalam Program Tridharma Perguruan Tinggi Masuk Lapas,” Ujar Ibnu Chuldun, Direktur Informasi dan Komunikasi (Infokom) Ditjenpas dalam rapat persiapan Program Tridharma Perguruan Tinggi Masuk Lapas, Jumat (23/1).

Akan disaring sebanyak 35 orang peserta yang terdiri dari WBP yang telah memasuki masa asimilasi dari tiap Lapas yang akan menjalankan program ini yaitu, Lapas Klas I Cipinang, Lapas Narkotika Cipinang dan Lapas Klas IIA Salemba melalui Asassment perekrutan mahasiswa,” tutur Ibnu. “ditargetkan Pertengahan Februari seleksi  telah menghasilkan mahasiswa dan awal Maret telah dilakukan kuliah perdana di dalam lapas," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenkumham, Bambang Rantam dalam rapat menyampaikan bahwa Program Tridharma Perguruan Tinggi Masuk Lapas ini merupakan program Kementerian Humum dan HAM bekerjasama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi. “Program ini melibatkan Kementerian BUMN dan Kemenristek dan Dikti dimana pembiayaannya akan dilakukan melalui Coorporate Social Responsibility (CSR) BUMN dimana saat ini kita telah berkoordinasi dengan Kementerian BUMN,” ungkap Bambang dalam rapat yang juga  dihadiri oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Handoyo Sudradjat, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Jakarta, Marjoeki serta Kepala Lapas yang terlibat dalam Program Program Tridharma Perguruan Tinggi Masuk Lapas.

Selanjutnya, pada kesempatan yang sama, Dirjenpas Handoyo Sudrajat menyatakan dukungan terhadap program yang akan segera dijalankan. “Pembekalan Pendidikan merupakan kewajiban Pemasyarakatan, namun yang lebih penting pihak-pihak yang terlibat harus mewaspadai segala kemungkinan yang tidak diinginkan, oleh karena itu perlu dilakukan asassment pemilihan peserta yang tepat dalam pelaksanaan program ini,” pesan Handoyo,”.