Tangani Napi Narkotika, Ditjen PAS Perkuat Sinergi dengan BNN

Nusakambangan, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) terus memperkuat sinergi dengan Badan Narkotika Nasional dalam penanganan narapidana narkotika. Pada Senin (4/3) Ditjen PAS dan jajaran Pemasyarakatan di Nusakambangan memfasilitasi kunjungan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional, Irjen Pol. Drs. Ali Johardi, bersama rombongan ke lembaga pemasyarakatan (lapas) se-Nusakambangan. Rombongan tersebut terdiri dari pejabat dan staf bidang pencegahan BNN, tim dokter RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Civitas Akademika UGM Yogyakarta, dosen dan mahasiswa UNAS Jakarta, serta Rumah Kreasi Indonesia Hebat Jawa Timur. Ditjen PAS yang diwakili oleh Direktur Keamanan dan Ketertiban, Lilik Sujandi, didampingi Kepala Lapas (Kalapas) Batu selaku koordinator lapas se-Nusakambangan, Erwedi Supriyatno, menyambut rombongan BNN. Mereka bergerak dari satu lapas ke lapas lainnya, mulai dari lapas ketagori minimum security hingga lapas kategori high risk

Tangani Napi Narkotika, Ditjen PAS Perkuat Sinergi dengan BNN
Nusakambangan, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) terus memperkuat sinergi dengan Badan Narkotika Nasional dalam penanganan narapidana narkotika. Pada Senin (4/3) Ditjen PAS dan jajaran Pemasyarakatan di Nusakambangan memfasilitasi kunjungan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional, Irjen Pol. Drs. Ali Johardi, bersama rombongan ke lembaga pemasyarakatan (lapas) se-Nusakambangan. Rombongan tersebut terdiri dari pejabat dan staf bidang pencegahan BNN, tim dokter RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Civitas Akademika UGM Yogyakarta, dosen dan mahasiswa UNAS Jakarta, serta Rumah Kreasi Indonesia Hebat Jawa Timur. Ditjen PAS yang diwakili oleh Direktur Keamanan dan Ketertiban, Lilik Sujandi, didampingi Kepala Lapas (Kalapas) Batu selaku koordinator lapas se-Nusakambangan, Erwedi Supriyatno, menyambut rombongan BNN. Mereka bergerak dari satu lapas ke lapas lainnya, mulai dari lapas ketagori minimum security hingga lapas kategori high risk. Kunjungan BNN dan rombongan difokuskan pada penanganan narapidana narkotika di lapas se-Nusakambangan. Apalagi Nusakambangan menjadi pilot project dalam Revitalisasi Pemasyarakatan sehingga dijadikan sasaran kunjungan kerja secara nasional berkaitan dengan program penanganan narapidana narkotika yang menyumbang jumlah narapidana terbanyak di seluruh lapas/rutan se-Indonesia. Kunjungan diawali ke Lapas Narkotika Nusakambangan yang merupakan lapas ketegori maximum security. Selama kunjungan, rombongan mengamati fasilitas-fasilitas pelayanan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mulai dari ruang kunjungan keluarga yang telah dirombak berdasarkan SOP lapas maximum security, program rehabilitasi bagi para pecandu, hingga berbincang-bincang dengan WBP kasus narkotika maupun konselor/asesor petugas lapas. Selanjutnya, di Lapas Permisan Nusakambangan yang berkategori medium security, rombongan melihat langsung program-progam pembinaan yang juga diimplementasikan pada WBP kasus narkotika, seperti kegiatan pembuatan batik tulis. “Setelah diseleksi, diasesmen, serta memiliki perubahan perilaku yang baik, WBP yang awalnya dari lapas maximum security bisa dipindahkan ke lapas medium security untuk diaktifkan dalam berbagai program pembinaan,” terang Lilik. [caption id="attachment_74772" align="aligncenter" width="300"] sinergi BNN ke Nusakambangan[/caption] Kunjungan berlanjut ke Lapas Batu Nusakambangan sebagai lapas kategori high risk. Kalapas Batu menerangkan lapas ini khusus untuk WBP yang berpotensi memiliki risiko tinggi berkaitan dengan peredaran narkotika, seperti gembong-gembong narkoba ataupun bandar besar. Lapas Batu telah menerapkan One Man One Cell serta One CCTV for One Room untuk memantau setiap pergerakan WBP. “Ini komitmen kami dalam memberantas rantai peredaran narkoba sekaligus bentuk upaya pencegahan peredaran narkoba secara nasional,” tandas Erwedi. Selanjutnya, rombongan beranjak ke Lapas Terbuka Nusakambangan (minimum security). Di lapas ini, rombongan bersama pejabat lapas se-Nusakambangan melakukan Forum Grup Discussion terkait penanganan WBP kasus narkotika, khususnya lapas di Nusakambangan. Setiap perwakilan instansi menyampaikan pendapat serta kendala dalam penanganan WBP kasus narkotika. Deputi Pencegahan BNN menuturkan kunjungan ini merupakan upaya menjalin sinergi dengan Ditjen PAS dan beberapa stakeholder terkait untuk bersama-sama berperan dalam menangani kasus kejahatan narkotika, khususnya WBP. "Kami optimis program pencegahan peredaran narkoba secara nasional kedepannya akan mencapai hasil yang baik jika semua pihak maupun semua elemen bahu-membahu bertekad menangani permasalahan narkotika di Indonesia, negeri tercinta kita,” harap Ali Johardi.     Kontributor: Yoga Dwi Putra Permana

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0