Tanggapi Kritik Soal Rutan dan Lapas, Dirjen PAS Bandingkan dengan Milik KPK

Jakarta - Kritikan bermunculan terkait banyaknya masalah dan pekerjaan rumah yang belum selesai soal Rutan dan Lapas yang dikelola Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Tak hanya masyarakat tapi juga pimpinan KPK Abraham Samad ikut mengkritik. Menanggapi kritikan ini, Dirjen PAS Handoyo Sudradjat kemudian membandingkan Rutan/Lapas milik mereka dengan milik KPK. "Iya, saya dengar Pak Abraham Samad (mengkritik), kita menghormati KPK. Kalau bisa buktikan silakan ditindak saja, tapi kalau hanya wacana itu tidak bagus," kata Handoyo. Handoyo menyampaikan hal ini usai memusnahkan ratusan HP dan barang elektronik milik penghuni Rutan/Lapas se-Jakarta di Rutan Cipinang, Jl I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2014). Menurutnya, kritikan yang datang bertubi-tubi hingga pejabat pun mengkritik seolah-olah tak memberi kesempatan Ditjen PAS memperbaiki citra. "Kalau setiap pejabat mengatakan itu, kapan kami memperbaiki citra? Apalagi dikatakan mengobral, memperjualbelikan (remisi). Jangan begitu, seperti tuduhan, silakan buktikan," ucap Handoyo. Kemudian terkait barang-barang elektronik hingga narkoba yang ditemukan di dalam Lapas dan Rutan, Handoyo menyatakan hal ini juga terjadi di Rutan KPK. Tak hanya barang elektronik seperti HP tapi juga uang jutaan rupiah. "Rutan KPK sendiri ditemukan uang dan HP. Seluruh Indonesia itu ada 160 ribu penghuni Rutan/Lapas, 1 petugas menangani 45 penghuni. KPK hanya mengawasi beberapa belas orang, jadi sebagai pejabat publik akan lebih bijaksana untuk menindak," ujar Handoyo. Sebelumnya Abraham Samad mengkritik pemberian remisi yang dilakukan oleh Dirjen PAS kepada para narapida korupsi saat Hari Kemerdekaan Indonesia ke-69. Menurut Samad, koruptor tidak layak mendapat remisi. "Sebaiknya pemberian remisi tidak diberikan kepada narapidana koruptor," kata Abraham Senin (18/8/2014).   Prins David Saut - detikNews Sumber : detik.com