Tartil Al-Qur’an Hingga Dakwah, Inilah Deretan Kegiatan WBP di Bulan Ramadan

Tartil Al-Qur’an Hingga Dakwah, Inilah Deretan Kegiatan WBP di Bulan Ramadan

Jakarta, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terus diberikan pembinaan kepribadian, dalam hal ini di bidang agama, untuk membekali diri dan membentuk pribadi yang lebih baik lagi. Hal ini juga merupakan bentuk pemenuhan hak WBP, yaitu untuk mendapatkan pengajaran pendidikan dan juga kebebasan beribadah.

Satu WBP di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bondowoso, Dasuki, tampak mengikuti kegiatan tartil Al-Qur’an yang juga diikuti oleh WBP di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Jawa Timur, Senin (18/4). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Divisi Pemasyarakatan Jawa Timur dalam rangkaian menyambut Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-58 dan menyambut Nuzulul Qur’an di bulan Ramadan 1443 H.

“Dalam suasana Ramadan, serta dalam rangka menyambut HBP Ke-58, kegiatan lomba baca tartil Al-Qur'an yang diikuti WBP Lapas Bondowoso ini merupakan kegiatan yang positif, sekaligus menjadi ajang pembuktian bahwa Lapas Bondowoso mampu bersaing dengan peserta lomba dari UPT lain dan mampu memberikan talenta yangg terbaik,” terang Kepala Lapas (Kalapas) Bondowoso, Sarwito.

Petugas pembinaan Lapas Bondowoso, Citra Endra, menjelaskan bahwa awalnya terdapat kesulitan dalam pemilihan WBP yang mengikuti lomba baca tartil Al-Qur’an ini. Bukan karena tidak ada WBP yang mampu, namun ternyata justru petugas kesulitan memilih siapa WBP yang akan mengikuti lomba karena terlalu banyak WBP yang memiliki kemampuan dalam tartil Al-Qur’an.

“Sebenarnya sebelum masuk Lapas Bondowoso, rata-rata WBP tidak bisa membaca Al-Qur’an. Tapi dengn berjalannya program pembinaan yang diberikan, alhamdulillah, rata-rata WBP sekarang pandai dalam mempelajari,” jelas salah satu staf pembinaan, Citra.

Sementara itu, di Lapas Kelas IIB Sampit kegiatan pembinaan kerohanian juga semakin gencar dilakukan di bulan Ramadan ini. WBP terus digenjot dengan berbagai kegiatan positif, di antaranya rajin melaksanakan salat tarawih berjamaah.

Kalapas Kelas IIB Sampit, Agung Supriyanto, mengatakan bahwa dikarenakan terbatasnya luasan Masjid Lapas dibandingkan dengan banyaknya jumlah WBP, disusunlah jadwal peserta salat tarawih berjamaah secara bergantian pada masing-masing bloknya. “Hal ini perlu kami lakukan agar jumlah setiap WBP dapat mengikuti salat berjamaah di masjid sesuai dengan jadwalnya, namun mampu ditampung di masjid Lapas sekaligus dalam rangka memperhatikan faktor keamanan,” tuturnya.

Ditambahkan pula oleh Agung bahwa dalam rangka menjaga  keamanan dan ketertiban dalam kegiatan ini, maka pada setiap malamnya juga dilakukan penambahan petugas pengamanan dalam rangka membantu pengawasan pelaksanaan salat tarawih.

Selain salat tarawih, WBP juga diberikan kuliah tujuh menit (kultum) oleh petugas Lapas sebagai bentuk penguatan keimanan. Beberapa WBP yang dianggap memiliki wawasan lebih dalam agama juga dilibatkan sekaligus sebagai wadah peningkatan kemampuan berdakwah mereka. Selepas kegiatan tersebut, mereka juga melakukan tadarus Al-Qur’an.

Seluruh rangkaian kegiatan ini disambut antusias para WBP. Hal ini dibuktikan dengan setiap malamnya jamaah di Masjid At-Taubah selalu penuh. (prv)

 

Kontributor: Lapas Bondowoso, Lapas Sampit

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1