Jakarta, INFO_PAS - International Seminar on The Treatment of Elderly Prisoners berhasil membuahkan pernyataan bersama berupa The Jakarta Statement on The Treatment of Elderly Prisoners . Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, saat menutup seminar di Hotel Grand Mercure Jakarta Kemayoran, Kamis (18/10).
“Seminar ini telah menghasilkan pernyataan bersama mengenai perlakuan terhadap narapidana lanjut usia (lansia) yang merupakan hasil diskusi para delegasi yang kemudian dinamakan The Jakarta Statement. Semoga di masa depan dapat menjadi pelopor pembentukan standar internasional, regulasi, atau aturan perlakuan terhadap narapidana lansia,†ujar Utami
Para delegasi yang mengikuti seminar ini berasal dari 10 negara, yaitu Indonesia, Kamboja, Jepang, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, serta 5 Non-Government Organization (Organisasi Non Pemerintah), yaitu International Committee of The Red Cross (ICRC), The Asia Foundation (TAF), United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Development Programme (UNDP), and International Criminal Investigative Training Assistance Program (ICITAP).
“Sejak awal para delegasi telah memberikan berbagai saran dan usulan hingga lahirnya The Jakarta Statement tersebut. Adanya seminar ini diharapkan dapat memberikan perlakuan yang lebih baik untuk melindungi hak-hak narapidana lansia,â€Â lanjut Utami
Adapun The Jakarta Statement yang disepakati seluruh delegasi berisi rekomendasi penyediaan layanan dan fasilitas yang sesuai bagi narapidana lansia, komitmen peningkatan pelaksanaan perawatan bagi narapidana lansia, mendorong dan mendukung upaya negara-negara untuk mempercepat dan memperkuat koordinasi terhadap pelayanan narapidana lansia, mendorong organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan untuk mendukung dan mengupayakan pelaksanaan perlindungan hak-hak narapidana lansia, menyepakati bahwa standar nasional mengenai perlakuan terhadap narapidana lansia sangat penting, serta diperlukan untuk melindungi hak-hak narapidana.
“Saya juga mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi atas kontribusi dan apresiasi seluruh delegasi, juga kepada ICRC dan The Asia Foundation atas dukungannya terhadap seminar ini. Selamat tinggal dan semoga sampai dengan selamat. Semoga semua informasi dan pengetahuan yang didapatkan dapat bermanfaat dalam menjalankan tugas kita terutama dalam merawat narapidana lansia,†tutup Utami.
Acara tersebut ditutup dengan pemberian plakat dan souvenir berupa batik khas Nusakambangan karya Warga Binaan Pemasyarakatan di Nusakambangan kepada masing-masing ketua setiap delegasi.