Tingkatkan Produktivitas WBP, Lapas di Maluku Buka Lahan Pertanian

Tingkatkan Produktivitas WBP, Lapas di Maluku Buka Lahan Pertanian

Saparua, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saparua membuka lahan pertanian untuk memperdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui kegiatan bercocok tanam, Rabu (2/2). Pembinaan kemandirian melalui bidang perkebunan merupakan salah satu wadah untuk mendorong WBP produktif dan berketerampilan.

Ernes L. Laturette selaku Kepala Lapas (Kalapas) Saparua mengatakan kegiatan pertanian sebagi wadah pembinaan bagi WBP untuk mengasah skill dan kemampuan mereka. Selain itu, bertani merupakan kegiatan positif agar WBP dapat mengisi kekosongan waktu mereka di Lapas.

“Kami terus meningkatkan program pembinaan WBP, salah satunya ialah bertani. Dengan bertani diharapkan WBP dapat menunjukan kemampuan yang mereka miliki. Selain itu, kegiatan positif ini juga untuk mengisi kekosongan waktu mereka agar mereka tidak bosan saat menjalani masa pidananya di Lapas Saparua,” jelas Ernes.

Laturette mengungkapkan walaupun lahan yang akan digunkakan untuk bercocok tanam terbilang sempit dan terbatas, namun hal itu tak menyurutkan semangat Lapas Saparua untuk berkebun. “Lahan ini sebelumnya kosong dan tidak terawat, melihat hal itu kami berinisiatif untuk memanfaatkan lahan kosong ini sebagai tempat perkebunan, walaupun lahan ini ukuranya kecil dan sangat terbatas kami tetap semangat dan optimis untuk menghasilkan sayuran-sayuran yang berkualitas,” ungkapnya.

Sementara itu, Ellen D. Anakotta selaku Kepala Subseksi (Kasubsi) Pembinaan Lapas Saparua menjelaskan nantinya lahan ini akan ditanami sayur-sayuran yang diminati dipasaran. Lahan pertanian ini akan dikelola oleh petugas dan dibantu WBP yang telah mendapat Asimilasi luar.

“Lahan ini rencananya akan ditanami sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat di sini, seperti sawi ataupun sayuran segar lainya. Untuk pengolahan pertanian akan dibantu oleh WBP,” jelas Ellen.

Ia berharap, pengolahan pertanian dapat dijalankan dengan serius demi kemajuan bersama. “Saya harap mereka yang dipercayakan untuk mengatur pertanian, baik itu petugas maupun WBP, dapat bekerja dengan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bersama tertutama kesejahteraan WBP,” harap Ellen.

Kegiatan serupa dilaksanakan di Lapas Kelas IIB Piru. “Pembukaan lahan pertanian baru ini kami awali dengan pengolahan tanah, yakni dengan membersihkan area lahan dari rumput liar, kemudian tanahnya akan kami gemburkan dan membuat baluran secara manual sebagai media tanam beberapa jenis tanaman,” jelas Welly Diasz, Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Piru, Kamis (3/2).

Selanjutnya Welly menerangkan lahan tersebut akan ditanami beberapa sayuran yakni kacang panjang, sawi, dan terong. “Nantinya pemeliharaan ini akan dikelola dan dirawat oleh petugas pelaksana kegiatan kerja dibantu oleh beberapa WBP yang sudah mendapatkan Asimilasi kerja luar,” tambahnya.

Kalapas Piru, Taufik Rachman, menyampaikan kegiatan pembinaan kemandirian di Lapas Piru sangat aktif diselenggarakan. Pemberdayaan WBP secara langsung melalui praktik lapangan diterapkan agar WBP memiliki pengetahuan dan skill yang nantinya bisa diterapkan saat mereka selesai menjalani masa pidana di Lapas.

“Kegiatan ini merupakan wadah untuk mendorong WBP mengembangkan pengetahuan yang mereka dapatkan secara teori mengenai pertanian, sekaligus melatih mereka tentang cara mengelola lahan pertanian dengan harapan nantinya dapat memberikan hasil yang baik,” pungkas Taufik. (prv)

 

Kontributor: Lapas Saparua, Lapas Piru

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0