Rutan Bagansiapiapi Akhirnya Dapat Bantuan Sumur Bor

Bagansiapiapi - Bupati Rokan Hilir Riau, ternyata memenuhi janjinya untuk membantu pengadaan air bersih untuk Cabang Rutan Bagansiapiapi dan mulai hari ini pengerjaan sumur bor sudah dilakukan. Dengan adanya bantuan sumur bor ini, nantinya diharapkan akan mampu menjadi solusi bagi 800 narapidana yang saat ini "nginap" di rutan tersebut. Kepala Cabang Rutan Bagansiapiapi, Edi Mulyono kepada awak media, Selasa (23/8/2016) mengatakan, kebutuhan air bersih yang diperlukan pihak rutan sebanyak 32 kubik dalam satu hari. Meskipun sudah ada suplai air dari mesin bor yang lama, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Napi sebanyak 800 orang. "Jumlah warga binaan disini kian bertambah. Sumur bor yang sudah ada tidak mencukupi untuk menambah debit air. Sebenarnya persoalan ini sudah lama dialami oleh warga binaan disini. Jadi dengan dibantunya sumur bor yang baru, kami dari pihak Rutan sangat terbantu dan sangat berterima kasih dengan bupati," ujar Edi Mulyono. Edi me

Rutan Bagansiapiapi Akhirnya Dapat Bantuan Sumur Bor
Bagansiapiapi - Bupati Rokan Hilir Riau, ternyata memenuhi janjinya untuk membantu pengadaan air bersih untuk Cabang Rutan Bagansiapiapi dan mulai hari ini pengerjaan sumur bor sudah dilakukan. Dengan adanya bantuan sumur bor ini, nantinya diharapkan akan mampu menjadi solusi bagi 800 narapidana yang saat ini "nginap" di rutan tersebut. Kepala Cabang Rutan Bagansiapiapi, Edi Mulyono kepada awak media, Selasa (23/8/2016) mengatakan, kebutuhan air bersih yang diperlukan pihak rutan sebanyak 32 kubik dalam satu hari. Meskipun sudah ada suplai air dari mesin bor yang lama, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Napi sebanyak 800 orang. "Jumlah warga binaan disini kian bertambah. Sumur bor yang sudah ada tidak mencukupi untuk menambah debit air. Sebenarnya persoalan ini sudah lama dialami oleh warga binaan disini. Jadi dengan dibantunya sumur bor yang baru, kami dari pihak Rutan sangat terbantu dan sangat berterima kasih dengan bupati," ujar Edi Mulyono. Edi mengatakan, akibat terbatasnya air bersih selama ini, warga binaan terpaksa mandi sekali dalam sehari dengan menggunakan ember berisi 10 liter. Belum lagi untuk keperluan buang air, dapur, cuci kantor dan wudhu, yang sudah tentu membutuhkan jumlah air yang cukup banyak. Dan selama ini untuk menutupi kekurangan itu, pihak Rutan terpaksa harus membeli dan juga mendapat suplai dari Dinas Cipta Karya. "Itu hanya sekali-kali. Tidak rutin. Terutama jika kondisinya sudah mendesak. Yah..bagaimana lagi," tambahnya. Saat ini, sudah empat hari para pekerja melakukan deep well drilling dengan mengebor sumber air dengan kedalaman 240 meter. Kegiatan explorasi untuk memperoleh air tawar dan bersih di lokasi pusat kota Bagansiapiapi dirasa cukup sulit sehingga diperlukan pengeboran yang relatif sangat dalam bahkan bisa mencapai 200 meter lebih.   Terbatasnya Pasokan Air Sebelumnya sumur bor dibangun, ratusan Warga Binaan yang menghuni Lembaga Pemasyrakatan (Lapas) Bagansiapiapi jarang mandi. Hal ini dikarenakan terbatasnya pasokan air bersih yang ada di Rumah Tahanan Negara (Rutan) itu. Agar kedepannya para warga binaan bisa mandi dengan puas, pemkab Rohil dalam waktu dekat akan segera membangun sumur bor di hotel prodeo tersebut. Selain jarang mandi, ternyata warga binaan yang menginap di hotel pradeo kelas Cabang Bagansiapiapi selama ini tidur berhimpitan dikarenakan ruangan tahanan jeruji besi yang dimiliki Rutan sangat terbatas. Demikian dikatakan Bupati Rohil, H Suyatno Amp, Kamis (7/1) kemaren saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Cabang Rutan Bagansiapiapi. Agar para narapidana (napi) kedepannya merasa nyaman dalam pembinaan, maka pemkab rohil dalam waktu dekat akan segera membangun sumur bor di Rutan Bagansiapiapi. "kita merasa iba melihat saudara kita yang sedang menjalani hukuman terlihat jarang mandi dikarenakan terbatasnya air bersih, makanya kita usahakan secepatnya untuk membangun sumur bor dilapas tersebut, "janji Suyatno. Selain kekurangan air bersih, bupati juga menyampaikan keibaannya melihat para warga binaan yang tidur berhimpitan. "bayangkan saja, dalam satu ruangan itu dihuni puluhan warga binaan. Parahnya lagi, agar satu ruangan itu bisa terpenuhi, maka tempat tidur diruangan itu dibuat seperti bertingkat hingga sejengkal mencapai plapon tahanan," terang Suyatno. Rutan Bagansiapiapi ini adalah rutan yang paling tertinggi tingkat penghuninya dinegara kesatuan republik indonesia (NKRI). Nah, kondisi ini tentunya selain menjadi perhatian yang serius oleh pihak Kementrian hukum dan HAM (Kemenkum HAM) juga menjadi perhatian pemerintah daerah. "kita telah memberikan perhatian terhadap kondisi Rutan Bagansiapiapi dengan menyiapkan lahan untuk pembangunan rutan yang baru di simpang dua ratus serta merencanakan pembangunan sumur bor. Namun perhatian yang kita berikan tentang pembangunan rutan baru itu hingga saat ini belum mendapatkan tanda lampu hijau dari pihak Kemenkum dan HAM, "pungkas Suyatno mengakhiri.   Anggarkan Pembangunan Sumur Bor Bupati Rokan Hilir H Suyatno menyampaikan rasa keprihatinanya terhadap kondisi Rumah Tahanan (Rutan-red) CabangnBagansiapiapi kabupaten Rokan Hilir. Sebab rutan yang hanya berkapasitas 98 orang diisi 736 orang, sementara sarana air bersih tidak tersedia. "Saya datang meninjau ke rutan ini, masyarakat binaan dirutan ini ternyata sudah dua hingga tiga hari tidak mandi, kalaupun mandi hanya terpaksa disiram dengan air Aqua. Ini akibat tidak adanya ketersediaan air bersih. Maka tahun ini kita menganggarkan bantuan dana melalui anggaran APBD-Perubahan, insya allah tahun ini kita bangunkan," kata Suyatno. Keprihatinan Bupati Rokan Hilir ini cukup beralasan akibat banyaknya penghuni yang dibina di Rutan Cabang Bagansiapiapi itu. Menurut H Suyatno mereka yang mendapat pembinaan adalah warga Rokan Hilir yang harus mendapatkan hak yang sama dari pemerintah, bahkan H Suyatno mengistilahkan bahwa Rutan Bagansiapiapi yang ber empat lantai dengan penghuni yang paling banyak se-Indonesia dengan kapasitas hanya 98 orang adanya didaerah Rokan Hilir inilah ditempat kita ini," katanya. H Suyatno mengaku tidak membedakan warganya baik yang berada diluar maupun didalam rutan Bagansiapiapi, malahan ia mengaku sering berkomunikasi dengan kalapas untuk membina mereka dengan baik selama menjalani masa tahanan di rutan Bagansiapiapi. "Seperti contoh, mereka yang tidak tau mengaji sudah pandai mengaji,yang tidak pandai keterampilan, ditunjuk ajar jadi pandai dia, ini salah satu aset kita, saudara-saudara kita sebelumnya mereka khilap hingga pada akhirnya harus mendapat pembinaan dilapas ini,"katanya. Ditambahkan H Suyatno ,terkait pembangunan kalapas yang baru merupakan program dari pemerintah pusat dari Menkumham,Pemerintah Rokan Hilir telah menyediakan lahan. H Suyatno mengaku bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan Suparman Kalapas Rutan Cabang Bagansiapiapi untuk membuat suatu perencanaan yang bagus dalam penataan agar rutan yang dibangun ada kenyamanan bagi penghuninya. "Rencana pembangunan rutan yang baru itu nanti disitu ada kolam ikannya, ada kebunya, ya mungkin ada semacam tempat workshopnya, termasuk gedung balai pertemuanya, jadi warga binaan ini, tidak hanya menghuni akan tetapi mereka bisa menampilkan keterampilan-keterampilan, mereka yang dimiliki, kan banyak contohnya ada yang ahli melukis, memangkas rambut, membuat jaring ikan, lain sebagainya," ujar H Suyatno.(adv/humas) Sumber : pijarriau.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0