TOF Pegawai Rutan Rangkasbitung Persiapkan Program bagi WBP
Rangkasbitung, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung terus mempertajam kualitas Sumber daya manusia pegawainya. Kali ini sebanyak 12 pegawai Rutan Rangkasbitung mengikuti Trainner of Fasilitator (TOF) guna mempersiapkan program yang telah dicanangkan, yaitu pelaksanaan Life Management Training atau disingkat LMT terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang akan bebas.
TOF tahap pertama tersebut langsung diberikan oleh Kepala Rutan (Karutan) Rangkasbitung, Sigit Budiyanto, kepada pegawai yang setiap harinya meengurus administrasi para WBP serta para pembina kegiatan. Pelaksanaannya usai kegiatan apel dan berlangsung di ruang Karutan, Kamis (26/5).
Karutan menyampaikan tujuan kegiatan TOF diantaranya mempersiapkan pegawai yang siap menjadi fasilitator dalam melaksanakan program LMT, menambah dan mengetahui kompetensi pegawai, serta menyamakan persepsi tentang cara mencapai tujuan berorganisasi.
“Kita lebih kepad
Rangkasbitung, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung terus mempertajam kualitas Sumber daya manusia pegawainya. Kali ini sebanyak 12 pegawai Rutan Rangkasbitung mengikuti Trainner of Fasilitator (TOF) guna mempersiapkan program yang telah dicanangkan, yaitu pelaksanaan Life Management Training atau disingkat LMT terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang akan bebas.
TOF tahap pertama tersebut langsung diberikan oleh Kepala Rutan (Karutan) Rangkasbitung, Sigit Budiyanto, kepada pegawai yang setiap harinya meengurus administrasi para WBP serta para pembina kegiatan. Pelaksanaannya usai kegiatan apel dan berlangsung di ruang Karutan, Kamis (26/5).
Karutan menyampaikan tujuan kegiatan TOF diantaranya mempersiapkan pegawai yang siap menjadi fasilitator dalam melaksanakan program LMT, menambah dan mengetahui kompetensi pegawai, serta menyamakan persepsi tentang cara mencapai tujuan berorganisasi.
“Kita lebih kepada sharing untuk mengetahui dan membangun paling empat hal, yaitu bagaimana kepercayaan diri masing-masing pegawai, kompetensi apa yang dimiliki, bagaimana melihat sisi masa depan dari masa lalu, serta bagaimana meningkatkan cara berpikirnya,†ujar Sigit.
Ia menekankan masalah kepercayaan diri mengingat potensi yang seharusnya berkembang akan terhalang jika kepercayaan diri pegawai rendah. Oleh karena itu, sesi tersebut lebih kepada bagaimana menumbuhkan kepercayaan pegawai sesuai jati diri dan kemampuan yang dimilikinya, termasuk mengubah cara berpikir atas reaksi terhadap orang lain.
“Setelah ini diharapkan pegawai mampu mengembangkan dan mengeksplor program LMT yang akan diterapkan sehingga dapat mempersiapkan para WBP menghadapi masa pembebasan dan mencegah terjadinya pengulangan tindak pidana,†harap Sigit.
Ditemui usai kegiatan, salah seorang pegawai dari sub seksi pelayanan tahanan yang mengikuti TOF, Panji Alit Minggustian, mengungkapkan pelatihan ini merupakan hal baru baginya selama menjadi petugas Pemasyarakatan. Ia sangat mengapreasiasi dan senang bisa mengikuti kegiatan TOF dari Karutan.
“Ini kegiatan yang bagus karena dapat menambah wawasan dan saya bisa lebih percaya diri usai mengikutinya.  Selainjutnya saya siap untuk menjalankan program LMT yang telah dicanangkan dan berharap kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan sehingga semua pegawai bisa mendapatkan pelatihan dan pengetahuan baru meski dilaksanakan oleh internal rutan,†harap Panji.
Â
Kontributor: Pratamdzyogas