UPT Pemasyarakatan Tuai Hasil Positif One Day One Prison’s Product
Jakarta, INFO_PAS – Beberapa hari menuju puncak peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-58, kegiatan One Day One Prison’s Product masih terus digiatkan oleh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan. One Day One Prison’s Product sendiri menawarkan berbagai produk hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas mereka serta berkontribusi untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Rangkasbitung menggelar kegiatan di dua tempat berbeda, yakni di ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan juga di jalan protokol daerah Rangkasbitung, Selasa (19/4). Produk yang dipasarkan meliputi hasil kerajinan tangan dan produk Lapas Rangkasbitung, seperti piring, mangkok, asbak, tempat tisu rajut, miniatur gitar, lumpang, telur, sayuran dan kelapa muda, hingga gitar yang telah diapresiasi Ariel Noah.
Kepala Lapas (Kalapas) Rangkasbitung, Budi Ruswanto, menyampaikan kegiatan tersebut merupakan sebuah program di mana setiap petugas membeli minimal satu barang hasil karya narapidana. Selain petugas, pengunjung juga dapat turut serta sehingga secara tidak langsung berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk menyumbangkan PNBP.
“Banyak keuntungannya membeli karya WBP, di antaranya sebagai bentuk dukungan moril keberlangsungan pembinaan dan upaya perubahan perilaku bagi seorang narapidana dalam menata diri, membekali diri dengan life skill. sehingga nanti bisa siap lembali berintegrasi dengan masyarakat,” terang Budi.
Ia menambahkan, hal ini turut mendukung gerakan cinta produk dalam negeri yang tidak kalah kualitasnya sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. Harapan Kalapas, kegiatan ini dapat memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa WBP di dalam Lapas Rangkasbitung itu tidak hanya berdiam diri menghabiskan waktu menunggu bebas, akan tetapi ada pula kegiatan berupa program pembinaan keterampilan.
Kegiatan serupa juga dilakukan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Barabai. Hingga Selasa (19/4), Rutan Barabai telah berhasil menjual 100 sapu lidi dan satu sofa bed hasil produksi WBP.
Sapu lidi karya WBP dibuat dengan memanfaatkan limbah daun pohon hanau dan dijual seharga Rp10.000,- per buah. Sementara untuk sofa bed diproduksi oleh WBP yang sudah ahli dan memang berprofesi sebagai perajin sebelum ia mendekam di Rutan Barabai. Sofa tersebut dipesan langsung oleh Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri setempat dengan harga Rp1.500.000,-.
“Luar biasa, hasilnya sangat memuaskan, tidak kalah dengan buatan pabrik di luar,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Pimpinan Cabang BRI Barabai Yusuf Setiawan juga menyerahkan bantuan sebesar Rp8.000.000,- untuk dukungan sarana dan prasarana kegiatan bimbingan kerja di Rutan Kelas Barabai.
Menanggapi hal itu, Kepala Rutan Barabai Gusti Iskandarsyah, mengharapkan dengan adanya bantuan ini kegiatan pembinaan kemandirian di Rutan Barabai bisa semakin giat lagi dilakukan. Ia juga ingin, para WBP semakin semangat untuk belajar agar memiliki keahlian ketika bebas nanti.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari Bank BRI. Semoga dengan bantuan ini semakin menggiatkan kegiatan kemandirian di Rutan Barabai,” ungkapnya. (prv)
Kontributor: Lapas Rangkasbitung, Rutan Barabai