Warga Binaan Lapas Takalar Terus Tingkatkan Produksi Songkok Anyam

Takalar, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar terus berkomitmen mengembangkan keterampilan Warga Binaan. Hal itu dibuktikan lewat produksi songkok anyam yang terus ditingkatkan.

Melalui sinergi dengan Yayasan Hidayah Art, Lapas Takalar menghadirkan pengrajin ahli untuk memberikan pelatihan kepada Warga Binaan. "Kami telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Yayasan Hidayah Art terkait penyediaan tenaga ahli dan bantuan dalam hal pemasaran produk. Kami berharap sinergi ini membantu memaksimalkan pembinaan kami di Lapas," harap Kepala Lapas Takalar, Ashari, Senin (4/9).

"Kami telah memproduksi hampir 100 buah songkok anyam sebab banyak sekali permintaan di luar sana. Terakhir, Penjabat Bupati Takalar dan beberapa anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang membeli songkok hasil karya Warga Binaan kami," tambahnya.

Ashari juga menjelaskan jika keterampilan songkok anyam ini merupakan usaha melestarikan budaya lokal. "Sekarang jumlah pengrajin makin berkurang. Pelatihan ini tentu akan menjadi usaha untuk melestarikan budaya lokal," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Subseksi Bimbingan Kerja, H. Kadir, menjelaskan harga jual produk songkok anyam bervariasi. "Untuk satu songkok guru kami jual di kisaran harga Rp125.000,- sampai Rp150.000,- tergantung model dan motif yang digunakan," terangnya.

"Kami terus berinovasi menghasilkan produk-produk songkok anyam dengan model variatif agar makin memiliki nilai jual di tengah masyarakat," sambung Kadir.

Salah seorang Warga Binaan, IS, mengungkapkan dirinya sangat senang terlibat dalam kegiatan produksi songko anyam. "Saya senang bisa terlibat dalam kegiatan ini karena akhirnya punya aktivitas yang bisa menghilangkan rasa jenuh selama menjalani pembinaan. Saat bebas nanti, rencananya saya akan membuat sanggar sendiri dan merangkul teman-teman untuk membuat produk songkok anyam," pungkasnya. (IR)

Kontributor: Lapas Takalar