Warga Lapas Wirogunan Diberdayakan, "Mbah Wiro" Corner Jadi Bukti

Yogyakarta - Produk kerajinan karya warga binaan Lapas Wirogunan dipamerkan di Mbah Wiro Corner. Tak hanya dipamerkan, beragam kerajinan mulai dari boks kado, miniatur tugu Jogja, sepeda, tas rajut hingga kerajinan daur ulang limbah yang diberi nama Mbah Wiro dijual di pusat oleh, Jendela Jogja. Kesempatan itu menjadi salah satu penghargaan terbaik atas hasil kerja keras mereka menjadi warga binaan yang memiliki kreatifitas positif. “Saya sempat kaget dengan hasil karya kerajinan yang dibuat warga binaan kami. Ternyata setelah dipajang, kerajinan tersebut tidak kalah dari produk-produk kerajinan lain yang layak jual,” ungkap Kepala Lapas Wirogunan, Zaenal Arifin. Zaenal mengaku, sebenarnya banyak produk kerajinan yang dihasilkan warga binaan mereka. Namun seringkali lapas tersebut terkedala dalam memasarkan produk-produk tersebut. Berbagai cara pun akhirnya mereka tempuh untuk mengenalkan potensi dari warga binaan. Diantaranya mengikuti pameran kerajinan d

Warga Lapas Wirogunan Diberdayakan, "Mbah Wiro" Corner Jadi Bukti
Yogyakarta - Produk kerajinan karya warga binaan Lapas Wirogunan dipamerkan di Mbah Wiro Corner. Tak hanya dipamerkan, beragam kerajinan mulai dari boks kado, miniatur tugu Jogja, sepeda, tas rajut hingga kerajinan daur ulang limbah yang diberi nama Mbah Wiro dijual di pusat oleh, Jendela Jogja. Kesempatan itu menjadi salah satu penghargaan terbaik atas hasil kerja keras mereka menjadi warga binaan yang memiliki kreatifitas positif. “Saya sempat kaget dengan hasil karya kerajinan yang dibuat warga binaan kami. Ternyata setelah dipajang, kerajinan tersebut tidak kalah dari produk-produk kerajinan lain yang layak jual,” ungkap Kepala Lapas Wirogunan, Zaenal Arifin. Zaenal mengaku, sebenarnya banyak produk kerajinan yang dihasilkan warga binaan mereka. Namun seringkali lapas tersebut terkedala dalam memasarkan produk-produk tersebut. Berbagai cara pun akhirnya mereka tempuh untuk mengenalkan potensi dari warga binaan. Diantaranya mengikuti pameran kerajinan dan menjalin kerjasama dengan berbagai stakeholder untuk menyelenggarakaan pelatihan dan pembinaan warga binaan mereka. “Kami baru saja ikut pameran kerajinan di jakarta. Beragam produk kerajinan yang dibuat warga binaan kami terjual sekitar sembilan juta dalam pameran tersebut,” jelasnya. Karena itulah Zaenal menyambut baik kerjasama dari banyak pihak untuk ikut membantu warga binaan dalam rangka meningkatkan potensi mereka. Dengan demikian mereka akan memiliki kemandirian setelah keluar dari lapas. “Warga binaan kami punya tabungan di lapas. Hasil penjualan dari produk-produk kerajinan mereka ditabung dan bisa diambil ketika mereka bebas nanti,” ungkapnya. Sementara Kepala Divisi Permasyarakatan Kemenhumham DIY, Etty Nurbaiti mengungkapkan, keberhasilan pembinaan warga binaan tidak hanya menjadi tugas lapas namun juga stakeholder lainnya. Karenanya diharapkan semakin banyak pihak ikut bekerjasama dalam meningkatkan potensi warga binaan. “Kerjasama kali ini bersama jendela jogja merupakan salah satu bentuk kepedulian masyarakat terhadap warga binaan, terutama dalam memasarkan berbagai produk kerajinan yang mereka buat. Diharapkan kerjasama akan dapat dilakukan terus menerus dan ada evaluasi,” ungkapnya. Arief Nur Wibawanto selaku Businnes Director Margaria Group menambahkan, program kerjasama itu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemandirian warga binaan di lapas. Dengan demikian ketika mereka selesai menjalani masa tahanan maka bisa meghasilkan karya yang produktif dan bermanfaat. “Kami ingin memaksimalkan potensi di lapas agar warga binaan terus mengembangkan kreativitasnya dan dapat saling bersinergi serta saling memberikan kontribusi,” imbuhnya.   Sumber : Harianjogja.com  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0