WBP & Anak di Sejumlah UPT Pemasyarakatan Maluku Dapat Siraman Rohani

WBP & Anak di Sejumlah UPT Pemasyarakatan Maluku Dapat Siraman Rohani

Ambon, INFO_PAS - Sebanyak 58 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon peserta program rehabilitasi sosial narkotika mendapatkan siraman rohani, Rabu (8/6). Konselor Lapas Ambon, Meksien Tomhisa, yang juga staf bimbingan kemasyarakatan dan perawatan mengatakan tujuan kegiatan tersebut adalah memberikan pencerahan sekaligus motivasi kepada WBP agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

“Siraman rohani merupakan agenda terpenting dalam pelaksanaan program rehabilitasi sosial narkotika bagi WBP demi mengembalikan kepercayaan diri dan memotivasi WBP untuk dapat hidup dengan lebih baik lagi,” ucap Meksien.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok WBP Islam dan WBP Kristen yang dilakukan di tempat ibadah masing-masing. “Kegiatan dibagi menjadi dua kelompok yang dilaksanakan di Masjid At-Taubah dan Gereja Solagracia Lapas Ambon,” lanjut Meksien.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Lapas (Kalapas) Ambon, Mulyoko, mengungkapkan kegiatan tersebut sebagai bentuk konkret dan komitmen WBP demi memperbaiki diri melalui iman dan akhlak agar keluar Lapas dapat menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Mantan Kalapas Tondano ini juga berharap kepribadian WBP menjadi lebih baik setelah menjalani program rehabilitasi sosial narkotika.

“Kegiatan ini diharapkan memberikan kesan positif bagi WBP untuk makin giat melakukan kebaikan dan perubahan serta memperbaiki diri untuk menjalani kehidupan yang lebih baik bersama keluarga kelak,” harap Mulyoko. 

Di Lapas Kelas III Bandanaira, kegiatan pembinaan kerohanian WBP Kristen digelar dengan menghadirkan Ketua Majelis Jemaat GPM Bandanaira, Pendeta Juliet Noya, Kamis (9/6). Pembinaan kerohanian Kristen ini diawali dengan puji-pujian, doa pembukaan, pembacaan Alkitab, khutbah, serta diakhiri dengan doa syafaat dan berkat.

Natalia Saptenno selaku staf pembinaan menyampaikan pembinaan kerohanian bertujuan memperbaiki dan memperbarui diri WBP. “Kami harap WBP memperbaiki dan memperbarui diri sehingga mereka bisa mengontrol diri agar tidak mengulangi maupun melakukan kejahatan,” harapnya.

Harapan yang sama disampaikan Rustam Kasoor selaku Kepala Subseksi Pembinaan agar pembinaan ini menjadi pedoman bagi hidup dan kehidupan WBP. “Semoga pembinaan kerohanian Kristen yang diberikan dimaknai dan menjadi pedoman dalam hidup dan kehidupan WBP sehari-hari sehingga menjadi manusia yang lebih baik lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Kalapas Bandanaira, Hamdani, menyampaikan pembinaan kerohanian ini harus berjalan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. “Saya berharap pembinaan kerohanian berjalan dengan baik sehingga memberikan kesadaran kepada WBP untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjalankan ibadah dengan teratur," pintanya.

Salah seorang WBP, Stenly, menyampaikan ucapan terima kasih karena dengan adanya kegiatan pembinaan kerohanian ini sangat membantu pertumbuhan iman WBP agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Saya pribadi merasakan hal tersebut karena saat ini saya jadi lebih sering berdoa secara pribadi di kamar hunian untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan serta menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya,” ungkapnya.

Dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon, sejumlah Anak ikuti pembinaan kerohanian bersama penyuluh dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Ambon, Rabu (8/6) di Gereja Taman Doa dan Masjid Baitul Rahman LPKA Ambon. Ini merupakan kelanjutan kerja sama antara LPKA Ambon dengan Kemenag Kota Ambon.

“Kesepakatan bersama dengan Kemenag terkait pembinaan Anak masih tetap berkelanjutan dengan harapan Anak dapat mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, baik saat menjalani proses pembinaan di LPKA Ambon maupun ketika bebas,” urai Plt. Kepala Seksi Pembinaan, Salmon Mahulette.

Sementara itu, Kepala LPKA Ambon, Catherian V. Picauly, mengatakan berbagai bentuk pembinaan kepribadian dilaksanakan bagi Anak, salah satunya pembinaan kerohanian, untuk meningkatkan nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Mereka diajak dan diajarkan untuk selalu dan terus mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga menjadi kekuatan untuk menghindari sikap dan perilaku tidak terpuji serta merugikan diri sendiri dan orang lain. Diharapkan setelah mengikuti seluruh tahapan pembinaan kerohanian, mereka menjadi anak-anak yang baik sehingga membanggakan orang tua dan keluarga, terutama berguna bagi masyarakat dan bangsa.

“Anak selalu diajak untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta, Anak bisa perlahan-lahan membuang dan meninggalkan sikap dan perilaku tidak terpuji yang menyebabkan mereka berada di LPKA Ambon. Selanjutnya, mereka bisa menjadi anak-anak yang membanggakan orang tua dan keluarga serta bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa,” ucap Catherian.

Selaku Penyuluh Kemenag Kota Ambon, Merry Nanlohy berharap melalui bimbingan, motivasi peribadatan, puji-pujian, dan Firman Tuhan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Anak. “Semoga keinsafan batin menjadi dorongan untuk Anak dalam berperilaku sesuai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya. (IR)

 

Kontributor: Lapas Ambon, Lapas Bandanaira, LPKA Ambon

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0