WBP Ikuti Pembinaan Kerohanian Kristen

WBP Ikuti Pembinaan Kerohanian Kristen

Tual, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristen Protestan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tual ikuti pembinaan kerohanian bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (22/3). Pembinaan kerohanian tersebut dilaksanakan di Gereja Oikumene Lapas Tual dipimpin langsung oleh Pendeta J. Kalayukin dari Gereja Protestan Maluku Anggota Persatuan Gereja Indonesia Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual Jemaat Anugerah.

Pelaksana Harian Kepala Lapas (Kalapas) Tual, Martha, mengucapkan terima kasih atas kunjungan tim doa dari Gereja Protestan Maluku. “Kami yakin dengan adanya program kerja sama dengan Kemenag Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual dapat membantu kami dalam membina WBP,” ucapnya seraya mengimbau seluruh WBP untuk aktif dan serius mengikuti berbagai kegiatan pembinaan, baik Kristen, Muslim, maupun Katholik.

Sementara itu, Pendeta Kalayukin menjelaskan pembekalan rohani yang dilakukan adalah wujud dari program Gereja Protestan Maluku. “Ini merupakan jelang minggu sengsara Isa Almasih. Sebagaimana umat Kristiani untuk mengimani setiap pengorbanan Isa Almasih kepada umat manusia, harapan saya setiap WBP dapat mengaplikasikan ajaran dan perintah Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menjalani masa-masa pidananya,” harapnya. 

Pembinaan kerohanian Kristen juga diikuti WBP Lapas Kelas III Saumlaki, Selasa (22/3). Bertempat di gereja Lapas Tual, giat ini dipimpin Pendeta Rein Batmanlussii. 

“Semoga ketika selesai menjalani masa hukumannya, WBP menjadi manusia yang bernilai dan berdampak positif bagi kehidupan bermasyarakat,” harap Pendeta Rein.

Sementara itu, Melkianus Jempormasse selaku Kepala Subseksi (Kasubsi) Pembinaan menjelaskan pihaknya telah melakukan beberapa kerja sama dengan instansi pemerintah maupun lembaga agama untuk melakukan pembinaan kerohanian di Lapas. Langkah ini dilakukan untuk membentuk kepribadian WBP agar lebih dekat dan taqwa kepada Tuhan. 

“Pembinaan dilakukan tanpa adanya unsur diskriminasi. Setiap WBP diperbolehkan untuk mengikuti pembinaan sesuai keyakinan dan kepercayan masing-masing,” terang Melki.

Pada kesempatan berbeda, Kalapas Saumlaki, David Lekatompessy, memberikan apresiasi dan mendukung jajarannya untuk melaksanakan pembinaan kerohanian bagi WBP. “Setiap WBP wajib kita bekali dengan pembinaan kerohanian untuk membentuk iman, mental, dan watak agar menjadi manusia seutuhnya yang bertaqwa dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat,” ujarnya. 

Dari Lapas Kelas III Wonreli, WBP menerima pelayanan rohani dari Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Wonreli, Selasa (22/03). Pembinaan dan ibadah bersama ini diberikan langsung oleh Pendeta Agus Dadiara. 

Salah satu WBP, HMD, sangat bersyukur dan merasa tenang setelah menerima pembinaan rohani. "Saya dan teman-teman sangat bersyukur dan terberkati dengan pelayanan rohani yang telah kami terima. Kami menyadari dalam menjalani masa pidana banyak hal yang kami rasakan. Kami merasa tenang dan dikuatkan dangan Firman Tuhan,” jelasnya.

Kasubsi Pembinaan, Ariati Iwamoni, menyampaikan pihaknya terus berupaya dan berkomitmen meningkatkan pelayanan pembinaan kepada WBP, baik melalui pembinaan kemandirian maupun kepribadian. “Kami terus lakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, dalam hal ini GSJA, sehingga dengan adanya pembinaan dan ibadah bersama ini diharapkan membentuk mental WBP untuk lebih memperbaiki tindakan dan tingkah laku mereka serta mendekatkan diri kepada Tuhan," terangnya. (IR)

 

Kontributor: Lapas Tual, Lapas Saumlaki, Lapas Wonreli
 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
1
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0