WBP Lapas Rangkasbitung Praktik Budidaya Cabai Keriting

Rangkasbitung, INFO PAS – Sebanyak 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung kembali mengikuti pratik pertanian budidaya cabai keriting di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Sumur Buang Cibadak, Rabu (13/1). Praktik bersama tim instruktur dari Dinas Pertanian Kabupaten Lebak dilakukan sebagai penajaman teori yang telah diberikan sebelumnya.

Kepala Lapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto, beserta Kepala Subseksi Pembinaan, Eka Yogaswara, dan sejumlah petugas subseksi pembinaan turut mendampingi WBP yang sedang melaksanakan praktik pertanian di lahan SAE Lapas Rangkasbitung. Kepada WBP, Budi memotivasi agar mereka selalu rajin dalam pelatihan, baik di ruangan dan di lapangan.

“Pelatihan pertanian ini bertujuan menambah pengetahuan dan keterampilan WBP serta meningkatkan dan memberi bekal bagi WBP agar berdaya guna mandiri,” terangnya.

Pada hari kedua pelatihan pertanian budidaya cabai keriting, tim instruktur mengajarkan praktik memilih lokasi penanaman bibit cabai yang benar agar cabai tumbuh subur, membersihkan tanah dari tumbuh atau hama lainnya, seperti rumput maupun tanaman yang sudah tidak digunakan, mencangkul tanah dengan rapi memanjang agar bisa ditanami lebih banyak bibit cabai, serta menaburkan kapur di tanah yang sudah digemburkan untuk mendapat hasil yang lebih maksimal seraya menunggu kurang lebih 8-9 hari. Kegunaan kapur ini dapat menaikkan atau menurunkan pH tanah sebelum dilakukan penyemaian bibit cabai.

Salah satu WBP, sebut saja RA, mengatakan selama ini ia merasa kurang pengetahuan terkait budidaya. Ia dan rekan-rekannya merasa tertarik dan termotivasi untuk menguasinya.

“Awalnya kalau di kampung tani biasa aja. Ini dapat ilmunya di sini, langsung juga dipraktikkan. Bagaimana memupuk yang baik, memilah lokasi dan pembentukan gulma, dan teknik penyemaian agar dapat hasilnya baik. Semoga nanti bisa saya praktikkan di rumah dan menjadi peluang ke depan buat saya dan keluarga,” harap RA. (IR)

Kontributor: Rahmat Setiawan