WBP Papua & Papua Barat Pamer Karya di Pemeran PUN 2018

Jakarta, INFO_PAS – Lirik “tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi” dari lagu “Aku Papua” milik Edo Kondologit menjadi bukti tanah Papua adalah harta harapan. Hal itu tercermin dari hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wilayah Papua yang kreatif walau berada di ujung timur Indonesia, jauh dari ibukota. WBP wilayah Papua Barat misalnya, mampu menghasilkan karya kreatif seperti tempat tissue dan miniatur motor dari kertas, asbak, gantungan kunci, serta manik-manik gelang dan anting. Ada pula karya khas Papua Barat seperti pajangan burung kasuari yang menjadi icon dan miniatur rumah kaki seribu. Pameran Produk Unggulan Narapidana (PUN) Tahun 2018 di Plasa Industri, Kementerian Perindustrian pun menjadi ajang untuk memamerkan karya-karya tersebut. “Produk-produk ini dihasilkan WBP dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Manokwari, Lapas Fakfak, Lapas Sorong, Cabang Rumah Tahanan Negara (Cabrutan) Teminabuhan,

WBP Papua & Papua Barat Pamer Karya di Pemeran PUN 2018
Jakarta, INFO_PAS – Lirik “tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi” dari lagu “Aku Papua” milik Edo Kondologit menjadi bukti tanah Papua adalah harta harapan. Hal itu tercermin dari hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wilayah Papua yang kreatif walau berada di ujung timur Indonesia, jauh dari ibukota. WBP wilayah Papua Barat misalnya, mampu menghasilkan karya kreatif seperti tempat tissue dan miniatur motor dari kertas, asbak, gantungan kunci, serta manik-manik gelang dan anting. Ada pula karya khas Papua Barat seperti pajangan burung kasuari yang menjadi icon dan miniatur rumah kaki seribu. Pameran Produk Unggulan Narapidana (PUN) Tahun 2018 di Plasa Industri, Kementerian Perindustrian pun menjadi ajang untuk memamerkan karya-karya tersebut. “Produk-produk ini dihasilkan WBP dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Manokwari, Lapas Fakfak, Lapas Sorong, Cabang Rumah Tahanan Negara (Cabrutan) Teminabuhan, dan Cabrutan Kaimana,” tutur James, petugas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat, Kamis (5/4). [caption id="attachment_59252" align="aligncenter" width="300"] karya WBP Papua Barat[/caption] Ia menjelaskan pembuatan rumah kaki seribu memiliki kesulitan yang tinggi. “Karena banyak kakinya, jadi harus teliti pembuatannya. Apalagi ini dibuat dari perpaduan kayu dan kulit pohon kelapa,” ujar James. Pembuatan miniatur rumah kaki seribu bisa dikerjakan oleh satu hingga dua WBP. “Paling cepat satu bulan baru selesai,” tambah James. Selama Pameran PUN Tahun 2018, pengunjung pun ramai mengunjungi stand Papua Barat. Salah satu produk yang menjadi incaran adalah kulit kayu akway yang berkhasiat menambah stamina. [caption id="attachment_59253" align="aligncenter" width="300"] karya WBP Papua[/caption] WBP wilayah Papua tak mau ketinggalan memamerkan hasil karya mereka seperti pajangan kayu besi khas Papua, rompi dan tas dari kulit kayu, serta koteka. Adapun produk yang paling banyak dicari pengunjung adalah madu dan kopi Papua serta dompet buaya, “Pajangan khas Papua ini bisa dikerjakan satu WBP hanya dalam waktu satu hari,” tutur Kornelius dari Kanwil Kemenkumham Papua. Untuk tas kulit kayu, ia menjelaskan produk itu terbuat dari kulit kayu khusus sehingga tidak walau terkena air. “Untuk membersihkannya mudah, cukup gunakan kuas,” pungkas Kornelius.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0