WBP Rutan SoE Belajar Keaksaraan Fungsional

SoE,  INFO_PAS – “Membaca dan menulis adalah kewajiban setiap manusia yang tinggal di muka bumi ini agar tidak mudah dibodohi.” Hal tersebut disampaikan Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIB SoE, Lukas Laksana Frans, saat membuka kegiatan Pemberantasan Buta Aksara di Rutan SoE, Senin (13/2). Menurutnya, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang menjalani pidananya di Rutan SoE sebagian besarnya tidak dapat membaca dan menulis. "Menurut data pada Sistem Database Pemasyarakatan,  sebagian besar WBP kami tidak dapat membaca dan menulis. Bahkan ada yang tidak dapat mengenali huruf dan angka,” ujarnya. Untuk itu, kegiatan ini diharapkan memberikan pembelajaran kepada WBP dalam memberantas buta aksara di Rutan SoE sekaligus merupakan program kerja tahun 2017 pada bidang  pembinaan kepribadian agar ketika WBP bebas dapat memiliki bekal yang cukup untuk mengisi pembangunan bangsa dan bersaing di era globalisasi. "Zaman sekarang sudah semakin canggih.

WBP Rutan SoE Belajar Keaksaraan Fungsional
SoE,  INFO_PAS – “Membaca dan menulis adalah kewajiban setiap manusia yang tinggal di muka bumi ini agar tidak mudah dibodohi.” Hal tersebut disampaikan Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIB SoE, Lukas Laksana Frans, saat membuka kegiatan Pemberantasan Buta Aksara di Rutan SoE, Senin (13/2). Menurutnya, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang menjalani pidananya di Rutan SoE sebagian besarnya tidak dapat membaca dan menulis. "Menurut data pada Sistem Database Pemasyarakatan,  sebagian besar WBP kami tidak dapat membaca dan menulis. Bahkan ada yang tidak dapat mengenali huruf dan angka,” ujarnya. Untuk itu, kegiatan ini diharapkan memberikan pembelajaran kepada WBP dalam memberantas buta aksara di Rutan SoE sekaligus merupakan program kerja tahun 2017 pada bidang  pembinaan kepribadian agar ketika WBP bebas dapat memiliki bekal yang cukup untuk mengisi pembangunan bangsa dan bersaing di era globalisasi. "Zaman sekarang sudah semakin canggih. Miris sekali kalau membiarkan WBP tidak bisa membaca dan menulis. Minimal saat mereka bebas nanti sudah bisa menulis nama mereka sendiri,” harap Lukas. Rencananya, Rutan SoE akan melibatkan pegawai dan WBP yang berprofesi sebagai guru sebagai tenaga pengajar kegiatan Pemberantaasan Buta Aksara dimana pelaksanaannya akan dibagi dalam dua kelas pembelajaran. "Nantinya akan dibagi dalam dua kelas, yakni kelas pagi dan kelas siang. Kelas pagi dimulai pukul 09.00 - 11.00 WITA, sedang kelas siang dimulai pukul 14.00 - 16.00 WITA,” lanjut Karutan. Sebelum menutup acara, Karutan berpesan kepada WBP kelas keaksaraan fungsional untuk tetap menjaga kebersihan ruangan kelas,  tekun belajar, dan tidak malu untuk mengatakan tidak tahu. “Tidak ada kata terlambat bagi kita semua yang ingin maju,” pungkas Lukas.       Kontributor: Muhammad Zeinal

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0